Beringin Tumbang Timpa Rumah
Padahal tadi tidak ada hujan dan angin, tiba-tiba pohon tumbang.
GIANYAR, NusaBali
Tak ada angin maupun hujan lebat. Sebuah pohon beringing di Banjar Taro Tegallalang tumbang pada Selasa (22/8) sekitar pukul 07.30 Wta. Dahan beringin berdaun lebat menimpa dan menghancurkan sebuah rumah milik I Nyoman Gayar,52.
Saat beringin tumbang, anggota keluarga Gayar tidak ada di rumah, sehingga tak terjadi korban jiwa, "Tumben pagi tadi rumah sepi, saya dan keluarga keluar," ujar Gayar yang seorang pembuat sanggah dan pemelihara ayam ini.
Gayar sontak kaget ketika balik ke rumahnya, melihat kondisi rumah hancur diterjang pohon beringin. "Saya dan keluarga sudang tidak ada di rumah, kalau ada apa jadinya?" ujar Gayar berayukur.
Dia heran, kenapa pohon tersebut besar itu bisa tumbang dan menimpa rumahnya. "Padahal tadi tidak ada hujan dan angin, tiba-tiba pohon tumbang," ujarnya heran. Pohon tersebut, roboh menimpa dan menghancurkan hampir seluruh bagian rumahnya. Di antaranya, kamar tidur, toilet, dan tempat kerjanya, yakni ruangan pembuatan sanggah juga kena timpa. Kandang ayam miliknya juga kena reruntuhan pohon. Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 125 juta.
Pasca rumahnnya hancur, Gayar sekeluarga pun sementara waktu ini pulang ke rumah tua di Desa Taro Kaja. Gayar untuk sementara waktu tinggal bersama keluarga besarnya. Sementara itu, pasca tumbangnya pohon tersebut, Gayar kemudian melaporkan kejadian itu kepada pengurus desa setempat untuk mohon bantuan. Dari pengurus desa kemudian melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar.
Selanjutnya, sekitar pukul 09.00 Wita, tujuh petugas BPBD terjun ke lokasi kejadian. Petugas langsung membersihkan pohon dengan memotong dahan besar yang menimpa rumah kemudian membersihkan puing-puing pohon dan bangunan. *nvi
Tak ada angin maupun hujan lebat. Sebuah pohon beringing di Banjar Taro Tegallalang tumbang pada Selasa (22/8) sekitar pukul 07.30 Wta. Dahan beringin berdaun lebat menimpa dan menghancurkan sebuah rumah milik I Nyoman Gayar,52.
Saat beringin tumbang, anggota keluarga Gayar tidak ada di rumah, sehingga tak terjadi korban jiwa, "Tumben pagi tadi rumah sepi, saya dan keluarga keluar," ujar Gayar yang seorang pembuat sanggah dan pemelihara ayam ini.
Gayar sontak kaget ketika balik ke rumahnya, melihat kondisi rumah hancur diterjang pohon beringin. "Saya dan keluarga sudang tidak ada di rumah, kalau ada apa jadinya?" ujar Gayar berayukur.
Dia heran, kenapa pohon tersebut besar itu bisa tumbang dan menimpa rumahnya. "Padahal tadi tidak ada hujan dan angin, tiba-tiba pohon tumbang," ujarnya heran. Pohon tersebut, roboh menimpa dan menghancurkan hampir seluruh bagian rumahnya. Di antaranya, kamar tidur, toilet, dan tempat kerjanya, yakni ruangan pembuatan sanggah juga kena timpa. Kandang ayam miliknya juga kena reruntuhan pohon. Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 125 juta.
Pasca rumahnnya hancur, Gayar sekeluarga pun sementara waktu ini pulang ke rumah tua di Desa Taro Kaja. Gayar untuk sementara waktu tinggal bersama keluarga besarnya. Sementara itu, pasca tumbangnya pohon tersebut, Gayar kemudian melaporkan kejadian itu kepada pengurus desa setempat untuk mohon bantuan. Dari pengurus desa kemudian melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar.
Selanjutnya, sekitar pukul 09.00 Wita, tujuh petugas BPBD terjun ke lokasi kejadian. Petugas langsung membersihkan pohon dengan memotong dahan besar yang menimpa rumah kemudian membersihkan puing-puing pohon dan bangunan. *nvi
1
Komentar