nusabali

Komunitas Bantu UMKM Naik Kelas di Buleleng

  • www.nusabali.com-komunitas-bantu-umkm-naik-kelas-di-buleleng

SINGARAJA, NusaBali - Dua paket pelatihan berlangsung di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Buleleng, Senin (21/10).

Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dilatih pemasaran digital melalui media sosial. Satu kelompok penyandang disabilitas juga dilatih menjadi barista. Kedua pelatihan ini difasilitasi komunitas yang bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop UKM) Buleleng.
 
Kepala Disdagperinkop UKM Dewa Made Sudiarta mengatakan pelibatan komunitas ini untuk mempercepat proses UMKM naik kelas di Buleleng. Terlebih Buleleng saat ini ada 66.368 UMKM yang terdata. Pelatihan kali ini diselenggarakan oleh Forum UMKM Naik Kelas Kabupaten Buleleng.
 
“Kami terbantu dengan pelatihan berbasis komunitas ini, karena jumlah pelatihan dari anggaran pemerintah juga masih terbatas. Di satu sisi masih banyak UMKM di Buleleng yang memerlukan program pendampingan dan pengembangan,” ucap Sudiarta.
 
Untuk pelatihan pemasaran digitalisasi diselenggarakan oleh Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotech) di bawah Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), sedangkan pelatihan barista difasilitasi Buleleng Social Community (BSC). Sudiarta menyebut untuk dapat naik kelas, pelaku UMKM akan didampingi peningkatan kualitas produk, pengemasan hingga pemasaran digital. Sehingga mampu bersaing dengan produk global.
 
Puluhan pelaku UMKM mengikuti pelatihan pemasaran digital di PLUT Buleleng difasilitasi komunitas, Senin (21/10). –IST 

Sementara itu, untuk pelatihan pemasaran digital yang dirangkai dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Klinik Bisnis, melibatkan 50 UMKM kreatif, mulai dari bidang olahan pangan, tenun dan kerajinan hingga anyaman. Sedangkan pelatihan barista melibatkan 14 orang penyandang disabilitas. Mereka dilatih selama dua hari penuh, dengan harapan memiliki keterampilan sebagai bekal hidup kedepannya dan tumbuh menjadi pelaku usaha.
 
“Kami berharap pelaku UMKM di Buleleng bisa lebih siap bersaing dan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar mereka, dibawah pendampingan PLUT yang kami cita-citakan menjadi rumahnya UMKM,” jelas Sudiarta.
 
Tahun ini, selain paket pelatihan berbasis komunitas juga ada pelatihan yang berbasis dari anggaran pemerintah. Sebanyak 7 paket pelatihan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat dan 3 paket pelatihan dari APBD Buleleng.7 k23

Komentar