nusabali

Tim PKM Undhira Dampingi Pengrajin Keben Bambu Kayubihi untuk Bersaing di Era Digital

  • www.nusabali.com-tim-pkm-undhira-dampingi-pengrajin-keben-bambu-kayubihi-untuk-bersaing-di-era-digital
  • www.nusabali.com-tim-pkm-undhira-dampingi-pengrajin-keben-bambu-kayubihi-untuk-bersaing-di-era-digital
  • www.nusabali.com-tim-pkm-undhira-dampingi-pengrajin-keben-bambu-kayubihi-untuk-bersaing-di-era-digital

BANGLI, NusaBali.com - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali melakukan pendampingan kepada para pengrajin keben bambu di Desa Kayubihi, Bangli, dalam rangka membantu mereka lebih inovatif dan siap bersaing di era digital. 

Ketua Tim PKM, Ni Wayan Deswiniyanti, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan ini terbagi dalam tiga bidang utama, yaitu produksi, pemasaran, dan manajemen keuangan. "Kami memperkenalkan penggunaan alat inovatif seperti alat bilah bambu dan mesin irat untuk meningkatkan efisiensi produksi. Alat ini dapat mempercepat proses pemotongan bambu dan menghasilkan bilah yang lebih presisi," jelasnya.

Desa Kayubihi sendiri dikenal sebagai pusat kerajinan anyaman bambu, khususnya keben, sebuah wadah tradisional Bali yang memiliki nilai estetika dan fungsional tinggi. Sayangnya, pengrajin keben bambu di Desa Kayubihi selama ini masih memproduksi secara manual, yang membuat mereka kesulitan bersaing dengan produk serupa di era digital. 

Foto: Penyerahan alat oleh TIM PKM kepada pengrajin keben bambu di Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. -IST

Selain pendampingan dalam hal produksi, Tim PKM juga membantu para pengrajin memanfaatkan media sosial dan e-commerce. Putu Wida Gunawan S.Si., M.Cs,  anggota Tim PKM, mengatakan, “Kami memfokuskan promosi digital melalui Instagram dan Facebook dengan nama kelompok pengrajin Anugrah Dewata, serta membantu mereka membuat akun Shopee agar bisa bersaing di pasar online.”

Selain itu, Tim PKM juga memberikan edukasi terkait manajemen keuangan. I Gusti Ngurah Manik Nugraha ST, MM, anggota tim lainnya, menjelaskan pentingnya pencatatan keuangan yang baik dalam menjalankan usaha. "Kami mengajarkan pengrajin cara sederhana mencatat keuangan menggunakan buku kas," ungkapnya.

Kelompok pengrajin yang terdiri dari 10 orang dan dipimpin oleh Ni Nengah Asin (52) ini berharap dengan adanya pendampingan, mereka bisa lebih berkembang dan mampu meningkatkan pendapatan. 

Foto: Pengrajin keben bambu. -IST

Kegiatan ini juga mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui program hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM).

Pendampingan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian pengrajin di Desa Kayubihi, serta memperkuat posisi mereka di pasar digital yang semakin kompetitif.

Komentar