Penggemblengan Menteri di Akmil Bukan Militerisme
JAKARTA, NusaBali - Presiden RI Prabowo Subianto menekankan bahwa penggemblengan untuk para menteri dan kepala lembaga negara di Lembah Tidar, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah bukanlah kegiatan ospek atau militerisme.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam arahan Presiden Prabowo dalam Rapat Kabinet Paripurna Perdana yang berlangsung selama 2,5 jam.
"Besok (hari ini) akan ada kegiatan di Magelang untuk menggembleng para menteri. Akan tetapi, beliau bilang tidak usah takut, ini bukan ospek atau militerisme," kata Hasan mengutip pernyataan Presiden Prabowo dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10). Hasan melanjutkan bahwa Prabowo mengatakan kegiatan selama 3 hari itu untuk menjalin kebersamaan, keguyuban, dan untuk membangun kerja sama tim.
Dengan terbangunnya kerja sama tim, Presiden berharap para menteri dan kepala lembaga bisa melakukan koordinasi dengan lebih dekat. Adapun penggemblengan para menteri di Akmil Magelang, Jawa Tengah, karena kota ini merupakan simbol perjuangan dan heroisme. Magelang merupakan daerah sentra perlawanan pada masa penjajahan. Para menteri dan wakil menteri yang mengikuti kegiatan penggemblengan akan mendapat seragam untuk gerak badan dan sebagai tanda kekompakan.
"Ada seragam buat gerak badan, untuk belajar gerak badan biar hangat. Ada seragamnya, buat kekompakan, jadi seragam buat kekompakan itu juga penting," kata Hasan. Presiden Prabowo dijadwalkan berangkat ke Magelang menggunakan pesawat kepresidenan, sedangkan para menteri dan kepala lembaga dan badan menggunakan pesawat TNI AU. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka juga hadir dalam kegiatan penggemblengan di Magelang.
"Jadi, ini komplet seperti rapat kabinet, bahkan lebih komplet lagi karena ada juga wakil menteri," kata Hasan.
Dalam pembekalan ini para menteri Kabinet Merah Putih diberikan seragam untuk menjalani pembekalan. "Alhamdulillah kami sudah diberi seragam oleh Pak Seskab. Jadi, coba nanti dilihatlah pakaian apa saja yang nanti akan dipakai para menteri dan wamen di Gunung Tidar," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu kemarin. Selain seragam, kata dia, para menteri juga diberikan dua pasang kemeja, masing-masing berwarna putih dan khaki. "Ada pula sepatu, ada kaus olahraga, dan ada topi juga," ujarnya.
Menurut Raja Juli, para menteri akan berangkat pada hari Kamis (24/10) pukul 13.30 dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta. "Insyaallah bersama-sama," kata dia. Presiden RI Prabowo Subianto secara terpisah berharap pembekalan menteri di Akademi Militer bisa membawa aura tradisi keberanian hingga heroisme karena Magelang merupakan daerah sentra perlawanan pada masa penjajahan.
Prabowo mengatakan bahwa pembekalan itu akan membawa banyak manfaat karena sesungguhnya lahirnya Republik Indonesia. Meskipun proklamasi dilakukan di Jakarta, kata dia, ujian proklamasi itu berada di daerah-daerah, tempat para pejuang bangsa melaksanakan perebutan kemerdekaan secara fisik. "Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah, mulai ratusan tahun dikenal sebagai daerah perjuangannya Pangeran Diponegoro, di antara lima gunung. Itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, dan tradisi cinta tanah air,” terangnya. 7 ant
1
Komentar