nusabali

DTW Jatiluwih Dilengkapi Wahana Sinar Laser

  • www.nusabali.com-dtw-jatiluwih-dilengkapi-wahana-sinar-laser

TABANAN, NusaBali - Daya Tarik Wisatawan (DTW) Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, akan dilengkapi wahana pemandangan malam hari.

Dengan kolaborasi teknologi laser dan alam, wisatawan nantinya bisa melihat aktivitas petani di hamparan persawahan. Saat ini konsep tersebut masih dilakukan uji coba oleh manajemen yang bekerja sama dengan salah satu wisatawan yang cinta Jatiluwih. Point dari wahana baru ini ingin bangkitkan keramaian di Jatiluwih setelah pukul 18.00 Wita. Muaranya nanti bisa lebih menghidupkan perekonomian masyarakat Jatiluwih.

Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna menegaskan pemandangan dengan menggunakan sinar laser tersebut memang ide tersendiri. Kebetulan ada seorang wisatawan Australia bernama Toni yang tinggal di Jatiluwih memiliki mesin laser. "Jadi kami diajak, kenapa tidak membuat wahana baru, dan disebutkan tidak ada pengaruhnya dengan sawah," ujarnya, Rabu (23/10).


Akhirnya setelah berdiskusi, konsep wahana baru ini kemudian diuji coba. Dengan teknologi laser tersebut ternyata membuat pemandangan menakjubkan di malam hari. "Nah yang dalam uji coba ini kebanyakan gambar yang bisa kita tonton itu masih animasi berbentuk hewan. Nantinya kita akan merancang pemandangan terkait aktivitas petani seperti membajak sawah atau kegiatan memanen padi," beber pri yang kerap disapa John ini.

Dia memastikan dengan adanya sinar laser ini tidak menganggu pertumbuhan padi karena tidak menghasilkan panas. Bahkan sinar laser tersebut biasa digunakan untuk shot gedung maupun rumah. "Dan kalau nanti ada masalah terkait dengan hasil panen, kami siap untuk mengganti rugi," tegasnya.


Tegas John, saat ini konsep wahana baru ini masih dalam uji coba sebulan. Bila tidak ada halangan maka akan diberlakukan per 1 Desember 2024. Nantinya wisatawan yang ingin menikmati pemandangan malam hari tersebut bakal dipungut biaya. "Kalau konsep ini matang, rencana pertujunjukkan akan digelar selama 2 jam saja dengan durasi per sekali tayang 15 menit," bebernya.

John Purna menegaskan konsep yang dirancang ini bagian dari membangkitkan atau menghidupkan Jatiluwih diatas pukul 18.00 Wita. Karena biasanya di atas jam enam sore, kawasan Jatiluwih sudah sepi selain itu restoran dan warung pun tutup. "Dengan dengan adanya tambahan wahana baru ini kami ingin hidupkan Jatiluwih di malam hari sekaligus juga untuk menghidupkan perekonomian masyarakat," tandasnya.7des

Komentar