ALFI Bali Berharap PR Infrastruktur Disegerakan
Ketua DPW ALFI Bali
Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra
Pembangunan tol Kerti Bali
Kabinet Merah Putih
Khususnya pembangunan tol Kerti Bali, bisa menghemat biaya angkut 20 persen
DENPASAR, NusaBali
Kalangan pelaku usaha logistik dan forwarder menyambut antusias terbentuknya Kabinet Merah Putih dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming.
Kabinet yang dibentuk dalam suasana transisi pemerintahan yang berlangsung lancar diharapkan berdampak positif bagi Indonesia dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. Antara lain pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mencapai 8 persen.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali, Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra mengatakan Rabu (23/10).
"Jadi dengan transisi pemerintahan yang berlangsung lancar, kita harapkan berdampak serupa di semua sektor,” " ujar Gung Bayu sapaan pengusaha asal Kerobokan, Kuta Utara, Badung ini.
“Karena itulah kita optimistis kondisi perekonomian akan lebih baik nanti,” ujarnya. Kata Gung Bayu Joni, penentuan figur menteri-menteri dalam hal ini rumpun menteri ekonomi dan yang terkait lainnya, tentu sudah dengan pertimbangan yang matang dari berbagai aspek.
Terkait hal itu, untuk Bali, ALFI minta program pembangunan infrastruktur yang masih nunggak alias belum terealisasi segera bisa diwujudkan. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol Kerti Bali, yakni tol Gilimanuk-Denpasar.
“Pembangunan tol Kerti Bali tersebut strategis,” ujarnya. Pertama mempendek jarak dan waktu tempuh kegiatan transportasi dari Denpasar ke Gilimanuk. Jarak yang lebih pendek dan waktu tempuh yang lebih singkat, akan bisa menghemat biaya tranportasi atau angkutan.
“Misalnya dari biasanya ditempuh selama 6 jam, jadi bisa berkurang,” jelasnya. Otomatis juga akan mengurangi biaya angkutan, yang besarnya bisa sampai 20 persen dari produk yang dikirim.
"Itu PR yang mesti dituntaskan. Makin cepat makin bagus, bisa diwujudkan," harap Gung Bayu Joni.
Bukan saja memperpendek jarak dan waktu tempuh dan menghemat biaya, namun tidak tertutup kemungkinan kehadiran tol Kerti Bali, memancing pengiriman produk ekspor dari Jawa khususnya Jawa bagian timur melalui Bali.
“Dibanding lewat Jakarta yang jaraknya lebih jauh,” terangnya. Potensi tersebut ada, karena Bali memiliki keunggulan, yakni banyak penerbangan internasional ke Bali. Terutama penerbangan maskapai dengan pesawat besar yang memiliki kabin luas.
Menurut Gung Bayu Joni, lambung kargo yang masih banyak tersisa sekitar 60-70 persen bisa dimanfaatkan. K17
1
Komentar