Panelis Munculkan Problematika Terkini di Debat Perdana Pilbup Badung
Pilbup Badung
Debat Terbuka
Debat Publik
Kampanye
Pilkada 2024
KPU Badung
Prof Ni Luh Made Mahendrawati
Panelis
MANGUPURA, NusaBali.com - Tim panelis debat terbuka perdana serangkaian Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Badung menyebut akan memunculkan case (problematika) terkini di dalam soal-soal yang mereka susun untuk dikupas para pasangan calon (paslon).
"Kami akan tampilkan beberapa case terkini," kata Ketua Tim Panelis Prof Dr Ni Luh Made Mahendrawati SH MHum kepada NusaBali.com di sela persiapan debat, Kamis (24/10/2024) sore di The Trans Resort Bali, Seminyak, Kuta, Badung.
Debat terbuka yang akan digelar, Jumat (25/10/2024) malam bakal mengangkat tema 'Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung.' Tema besar ini dibagi ke subtema pembangunan, pariwisata, seni adat dan budaya, serta lingkungan.
"Kami tidak akan buka di sini apa yang akan kami tanyakan besok," tegas Prof Mahendrawati. Ia meyakini, para paslon memiliki kapasitas untuk menggali setiap subtema dan membandingkannya dengan kondisi empiris wilayah Badung saat ini baik di utara, tengah, dan selatan.
Prof Mahendrawati, guru besar yang juga Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar) ini menjelaskan, kata kunci soal-soal debatnya adalah isu kekinian yang sedang berkembang. Masyarakat kemudian dapat menilai sejauh mana para paslon memahami problematika yang ada.
Panelis berharap, jawaban paslon bisa mencerminkan sejauh mana mereka menguasai problematika kekinian secara riil dan regulasi. Kemudian, debat ini diharapkan jadi panggung bagi paslon untuk memamerkan pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai Kabupaten Badung dari segala aspek.
"Bagaimana mereka bisa memimpin tanpa mengetahui betul bagaimana kondisi 'rumah' yang akan dipimpin, tidak mungkin. Jadi, mereka harus tahu betul secara mendalam kondisinya, mungkin bisa sampai masuk ke akar-akarnya," jelas Prof Mahendrawati.
Kata guru besar perempuan pertama di Unwar ini, pemimpin yang memahami suatu permasalahan secara total bakal mampu menyusun program dan kebijakan. Pemimpin seperti ini akan mengantarkan rakyatnya sejahtera dan memajukan daerah.
Sebagai catatan, Prof Mahendrawati tidak sendiri jadi panelis. Ia ditemani empat akademisi, peneliti, dan praktisi lainnya dari perguruan tinggi ternama Pulau Dewata yang sejalan dengan tema besar di debat terbuka perdana Pilbup Badung 2024 ini.
Keempat panelis lainnya adalah Guru Besar ISI Denpasar Prof Dr Desak Made Suarti Laksmi SSkar MA, Wakil Rektor Universitas Udayana Dr GN Alit Susanta Wirya SP MAgr, Direktur Pascasarjana Universitas Ngurah Rai Dr Nyoman Diah Utari Dewi APar MAP, dan Wakil Direktur II Politeknik Pariwisata Bali Dr I Wayan Sukma Winarya Prabawa MPar MPro.
Tim panelis menyusun masing-masing dua butir soal pada setiap subtema. Sehingga, nantinya ada delapan butir soal yang disiapkan panelis untuk dibahas paslon nomor urut 1 I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata dan paslon nomor urut 2 I Wayan Adi Arnawa-Bagus Alit Sucipta pada debat perdana, Jumat malam. *rat
Debat terbuka yang akan digelar, Jumat (25/10/2024) malam bakal mengangkat tema 'Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung.' Tema besar ini dibagi ke subtema pembangunan, pariwisata, seni adat dan budaya, serta lingkungan.
"Kami tidak akan buka di sini apa yang akan kami tanyakan besok," tegas Prof Mahendrawati. Ia meyakini, para paslon memiliki kapasitas untuk menggali setiap subtema dan membandingkannya dengan kondisi empiris wilayah Badung saat ini baik di utara, tengah, dan selatan.
Prof Mahendrawati, guru besar yang juga Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar) ini menjelaskan, kata kunci soal-soal debatnya adalah isu kekinian yang sedang berkembang. Masyarakat kemudian dapat menilai sejauh mana para paslon memahami problematika yang ada.
Panelis berharap, jawaban paslon bisa mencerminkan sejauh mana mereka menguasai problematika kekinian secara riil dan regulasi. Kemudian, debat ini diharapkan jadi panggung bagi paslon untuk memamerkan pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai Kabupaten Badung dari segala aspek.
"Bagaimana mereka bisa memimpin tanpa mengetahui betul bagaimana kondisi 'rumah' yang akan dipimpin, tidak mungkin. Jadi, mereka harus tahu betul secara mendalam kondisinya, mungkin bisa sampai masuk ke akar-akarnya," jelas Prof Mahendrawati.
Kata guru besar perempuan pertama di Unwar ini, pemimpin yang memahami suatu permasalahan secara total bakal mampu menyusun program dan kebijakan. Pemimpin seperti ini akan mengantarkan rakyatnya sejahtera dan memajukan daerah.
Sebagai catatan, Prof Mahendrawati tidak sendiri jadi panelis. Ia ditemani empat akademisi, peneliti, dan praktisi lainnya dari perguruan tinggi ternama Pulau Dewata yang sejalan dengan tema besar di debat terbuka perdana Pilbup Badung 2024 ini.
Keempat panelis lainnya adalah Guru Besar ISI Denpasar Prof Dr Desak Made Suarti Laksmi SSkar MA, Wakil Rektor Universitas Udayana Dr GN Alit Susanta Wirya SP MAgr, Direktur Pascasarjana Universitas Ngurah Rai Dr Nyoman Diah Utari Dewi APar MAP, dan Wakil Direktur II Politeknik Pariwisata Bali Dr I Wayan Sukma Winarya Prabawa MPar MPro.
Tim panelis menyusun masing-masing dua butir soal pada setiap subtema. Sehingga, nantinya ada delapan butir soal yang disiapkan panelis untuk dibahas paslon nomor urut 1 I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata dan paslon nomor urut 2 I Wayan Adi Arnawa-Bagus Alit Sucipta pada debat perdana, Jumat malam. *rat
Komentar