Konter Manual Dipertahankan, Total Ada 5 Konter Manual untuk Mendukung Autogate
Konter pemeriksaan keimigrasian manual tetap dibutuhkan untuk kondisi tertentu, misalnya pelintas internasional memiliki kendala kesalahan huruf pada namanya hingga pelintas yang menggunakan kursi roda.
MANGUPURA, NusaBali
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, tetap mempertahankan konter manual meski sudah dilengkapi fasilitas pemeriksaan keimigrasian elektronik atau autogate. Konter namual tetap dipertahankan untuk mendukung kelancaran operasional.
“Konter manual tetap buka, ada lima unit yang kami pertahankan,” kata Kepala Bidang TPI Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Nanang Saiful Isra Rusli di Jumat (26/10) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, meski sudah dilengkapi layanan berbasis elektronik, namun untuk kondisi tertentu, konter pemeriksaan keimigrasian manual masih tetap dibutuhkan.
Adapun kondisi tertentu itu yakni apabila pelintas internasional memiliki kendala kesalahan huruf pada namanya hingga pelintas yang menggunakan kursi roda.
Kemudian, pelintas yang membawa anak usia di bawah enam tahun juga melalui konter manual. Tak hanya itu, pelintas yang terdeteksi masuk daftar cekal atau buruan Interpol saat mengakses autogate juga akan ditangani petugas di konter manual untuk ditindaklanjuti.
Untuk total autogate yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sebut Nanang, sebanyak 90 unit. Dia mengklaim dengan adanya autogate, proses pemeriksaan imigrasi menjadi jauh lebih cepat dan efisien. “Apabila sebelumnya proses pemeriksaan bisa memakan waktu hingga satu menit, sekarang hanya membutuhkan waktu 10-15 detik saja,” ujarnya.
Selain mempercepat proses, autogate juga meningkatkan keamanan. Sistem ini terhubung langsung dengan database Interpol sehingga dapat mendeteksi dengan cepat jika ada penumpang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). “Jika ada yang terdeteksi, petugas akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut secara manual,” imbuhnya.
Autogate ini juga dirancang untuk membagi alur pemeriksaan. Ketika ada beberapa pesawat yang mendarat bersamaan, penumpang akan diarahkan ke 30 autogate di sisi kiri dan 30 di sisi kanan untuk mempercepat proses.
Kabar baiknya, tidak hanya pemegang paspor elektronik yang bisa menggunakan autogate. Pemilik paspor biasa pun dapat menikmati fasilitas ini. Selain itu, untuk mengakomodasi kebutuhan keluarga yang membawa anak-anak, pihak imigrasi juga telah memperbolehkan anak berusia 6 tahun untuk menggunakan autogate. Dengan jumlah autogate yang cukup banyak, Bandara Ngurah Rai siap menghadapi lonjakan jumlah penumpang, terutama saat musim puncak kunjungan wisatawan.
“Dengan penerapan sistem ini, TPI Bandara Ngurah Rai mampu melayani antara 15.000 hingga 18.000 penumpang per hari, termasuk paspor biasa dan non e-paspor,” katanya. 7 ant, ol3
1
Komentar