JPO di Bandara Ngurah Rai Mulai Beroperasi
MANGUPURA, NusaBali - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan pengguna jasa.
Salah satunya dengan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) yang kini telah mulai beroperasi. JPO ini menghubungkan terminal kedatangan domestik dengan area penjemputan dan gedung parkir, yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan meningkatkan kenyamanan penumpang.
Pembukaan JPO merupakan respons terhadap masukan dari berbagai pihak mengenai kondisi sebelumnya yang sering terjadi pertemuan antara kendaraan dan penumpang. Dengan fasilitas baru ini, penumpang dapat melintas dengan lebih aman tanpa harus berinteraksi langsung dengan arus kendaraan.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan sebagai pengelola bandara, manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memegang komitmen untuk senantiasa menempatkan kenyamanan pengguna jasa sebagai prioritas. Upaya yang telah lakukan di antaranya adalah melalui perbaikan dan peningkatan fasilitas serta kualitas layanan. Yang saat ini sedang dilaksanakan adalah pekerjaan beautifikasi dan optimalisasi area bandara pada sisi darat (landside) dan di dalam terminal.
“Di sisi darat, pekerjaan yang telah selesai dan dirasakan manfaatnya oleh pengguna jasa bandara adalah pembuatan JPO di terminal domestik yang sudah beroperasi sejak 11 Oktober 2024. JPO merupakan fasilitas baru yang berfungsi menghubungkan terminal kedatangan domestik dengan area penjemputan (pick-up zone) dan gedung parkir,” jelas Ahmad Syaugi pada Jumat (25/10) siang.
Ahmad Syaugi tak memungkiri jika pembangunan JPO merupakan respon atas saran masukan dari berbagai pihak. Sebelumnya, terdapat beberapa titik kepadatan di dalam bandara akibat pertemuan kendaraan dan penumpang. Dengan dioperasikannya JPO, proses penjemputan penumpang diharapkan menjadi lebih nyaman, serta aliran kendaraan dan orang menjadi lebih lancar.
Meskipun hadirnya JPO tidak mengubah alur penjemputan secara signifikan, Ahmad Syaugi menegaskan jika akses kedatangan penumpang tetap melalui koridor kedatangan yang dikenal sebagai koridor kupu-kupu. Kini, penumpang tidak perlu melintasi jalan kendaraan untuk menuju zona penjemputan, melainkan dapat menggunakan jembatan penyeberangan yang menjamin keselamatan dengan menghindari persimpangan antara orang dan kendaraan.
Dia melanjutkan, selain JPO, pekerjaan lain yang telah selesai adalah penambahan lajur kendaraan di sisi darat (landside) menjadi 4 lajur, penataan alur kendaraan menuju gedung parkir internasional, serta perluasan dan peremajaan gerbang masuk dan keluar bandara (toll gate) masuk dan keluar bandara. Dengan tambahan lajur dan akses-akses ini diharapkan dapat memperlancar aliran kendaraan di dalam bandara.
“Semua pekerjaan perluasan dan pembuatan lajur di sisi darat atau landside kami lakukan tanpa mengurangi jumlah tanaman atau melalui metode pindah hidup agar tetap menjaga keasrian bandara,” tambahnya.
Sementara, untuk di sisi terminal pernumpang, pihaknya telah menyelesaikan pekerjaan relayout terminal internasional dan domestik yang bertujuan untuk mengoptimalkan flow penumpang agar lebih lancar dan mengurangi antrian yang sebelumnya terjadi di beberapa titik pelayanan. Seluruh pekerjaan optimalisasi pun disebut dilaksanakan pada area aktif layanan operasional, berkat dukungan semua pihak serta permakluman dari para penumpang.
“Semua dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi target penyelesaian. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu pekerjaan optimalisasi ini. Semoga kami dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan yang kami berikan,” ucanya. 7 ol3
1
Komentar