DPRD Bali Terima Kunjungan Konsul Jepang, Bahas Anggaran Hingga Pilkada Serentak 2024
DENPASAR, NusaBali - Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Miyakawa Katsutoshi mengunjungi DPRD Provinsi Bali di Niti Mandala, Denpasar, Jumat (25/10) siang.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan diri sekaligus menjaga serta meningkatkan hubungan kerja sama antara Jepang dan Bali yang selama ini terjalin dengan baik. Kunjungan itu diterima oleh Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, yang akrab disapa Dewa Jack.
Dewa Jack menjelaskan dalam pertemuan tersebut Miyakawa Katsutoshi mengajukan dua pertanyaan utama terkait proses anggaran dan peran partai politik dalam Pilkada Serentak 2024.
“Beliau menanyakan tentang bagaimana proses anggaran yang ada di Provinsi Bali, serta peran partai dalam pilkada, terutama di Bali yang mayoritas didominasi oleh PDIP, sedangkan Presiden RI saat ini berasal dari Partai Gerindra,” ucap Dewa Jack.
Dewa Jack menjelaskan bahwa anggaran di Provinsi Bali berkisar di angka Rp 7 triliun, yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), dana alokasi umum (DAU), serta pendapatan asli daerah (PAD). Proses penganggaran dimulai dari pengajuan anggaran oleh Gubernur kepada DPRD, yang kemudian dibahas melalui serangkaian rapat komisi dan badan anggaran sebelum disahkan dalam sidang paripurna.
“Dalam pembahasan, kami menggelar rapat-rapat hingga diperoleh kesepakatan, kemudian diputuskan melalui sidang paripurna yang dipimpin oleh ketua DPRD,” jelasnya.
Konsul Jepang juga menanyakan berapa kali rapat yang dilakukan, Dewa Jack menjawab bahwa jumlah rapat tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas anggaran tersebut.
Selain anggaran, Konsul Jepang juga tertarik untuk memahami peran partai politik dalam pilkada ini. Menurut Dewa Jack, dengan sistem proporsional terbuka, pemilih untuk pejabat di Indonesia khususnya di daerah, masyarakat memiliki hak untuk memilih figur terbaik dari setiap partai. “Jadi saya sampaikan kepada beliau, bahwa pemilihan kepala daerah berada di tangan rakyat. Namun, saat ini tergantung figurnya. Jadi, partai pasti menonjolkan figur-figur kader terbaiknya,” tambahnya.
Konsul Jepang turut bertanya mengenai pengaruh partai politik dalam memenangkan pilkada. Dewa Jack menjelaskan bahwa dalam pilkada, peran partai politik terbagi antara pengaruh figur kandidat dan dukungan dari struktur partai. Menurutnya, pengaruh partai dalam memenangkan pilkada bisa diibaratkan sebesar 30 persen, yang terdiri dari 15 persen kontribusi kerja partai politik itu sendiri dalam mengubah konstelasi politik, dan 15 persen lainnya berasal dari dukungan struktur yang tertanam di akar rumput, seperti jaringan PAC dan anggota fraksi di tingkat kabupaten. Dukungan dari jaringan ini, lanjutnya, memberikan kontribusi tambahan terhadap kekuatan figur kandidat dalam pilkada.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Konsul Jepang menemui DPRD Bali karena pada 27 Oktober di Jepang ada pemilihan anggota parlemen. Konsul Jepang juga menyampaikan bahwa Jepang juga memiliki konsulat di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bali, serta akan membuka konsulat baru di Makassar dalam waktu dekat.
Di akhir pertemuan, Miyakawa mengundang DPRD Bali untuk hadir dalam acara perayaan ulang tahun Kaisar Jepang, yang akan digelar melalui jamuan makan malam sebagai bagian dari kegiatan diplomatik Jepang. Kunjungan Konsul Jepang ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan baik yang telah terjalin antara Jepang dan Bali, khususnya dalam mendukung program-program kerja sama yang bermanfaat bagi kedua pihak. @ cr79
1
Komentar