SMAN 1 Amlapura Gelar Bazar Karya IKM P5
AMLAPURA, NusaBali - SMAN 2 Amlapura menggelar bazar hasil karya siswa kelas X. Kegiatan ini bagian dari pengembangan pembelajaran IKM P5 (implementasi kurikulum merdeka, proyek penguatan profile pelajar Pancasila), khususnya gaya hidup berkelanjutan.
Ada 11 kelas, tiap kelas dibagi beberapa kelompok tiap kelompok anggotanya 6 siswa, wajib menyajikan karya kewirausahaan masing-masing. Bazar berlangsung di halaman sekolah, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Jumat (25/10) dengan membuat stand menjajakan barang dagangan. Pembelinya seluruh warga SMAN 2 Amlapura.
Tiap kelompok mengeluarkan biaya. Setelah biaya terkumpul kemudian dibelikan bahan dan dikerjakan bersama. Secara kualitas mampu bersaing dengan barang yang di pasar umum. Kebanyakan hasil karyanya berupa jajan Bali, agar lebih praktis, dan langsung dikemas, rata-rata hasil karyanya hanya dua jenis.
Acara itu berlangsung setiap setahun sekali, dengan tema, mengoptimalkan kearifan lokal. Minimal pembelinya dari siswa satu kelas dan guru. Kasek SMAN 1 Amlapura I Ketut Marta Ariana mengapresiasi karya siswa, yang secara kualitas mampu bersaing dengan jajan yang dijual di pasar. "Siswa memang kreatif, mencari referensi di internet, langsung dipraktekkan. Hanya dengan biaya minim, mampu menyajikan hasil karya yang optimal," jelas Marta Ariana, sembari mencoba jajan milik siswa.
Menggelar bazar seperti itu, katanya, sejak tahun 2018. Namun, baru kali ini cukup meriah karena melibatkan semua siswa dan dibagi beberapa kelompok. "Satu kelas bisa dibagi 6 kelompok, rata-rata anggotanya 6 siswa, sehingga semua anggota kelompok aktif mengerjakan," tambahnya.
Kelompok 6 kelas X/5 yang dikoordinasikan Ida Ayu Cintia Pramiswari mengaku hanya membuat jajan labu dan pisang. "Biaya dikenakan tiap anggota Rp 15.000, digunakan beli bahan dan diolah bersama," katanya.
Dia mengaku bangga, mampu membuat karya sendiri, yang merupakan aksi nyata program IKMP5. "Ini hasil kerjasama tim," kata peraih gelar pembuat komik terbaik nasional tahun 2022 semasih di SMPN 2 Amlapura.
Kelompok 7 kelas X/5 dikoordinasikan Ni Komang Darmayanti, mengaku hanya membuat jajan pisang rai dan esteh, dikemas Rp 5.000 per bungkus. "Satu anggota kena biaya Rp 20.000, untuk beli bahan," jelas Darmayanti.
Targetnya katanya minimal dapat jualan dan kembali modal. Setidaknya kebanggaan yang mereka dapatnya, mampu membuat jajan sesuai harapan, dan mampu bersaing secara kualitas. Asalkan jajan tidak menggunakan sari manis, tetapi menggunakan gula alami, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Kegiatan itu disinkrunkan dengan bulan bahasa dan jeda tengah semester.7k16
1
Komentar