Rumah Sakit BUMN di Bali Lengkapi Kebutuhan Medis Jalur Udara
Direktur Utama Pertamedika
Bali Hospital
Dewi F Fitriana
PT Integrasi Aviasi Solusi (IAS)
Rumah Sakit BUMN
DENPASAR, NusaBali - Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Denpasar yang merupakan bagian dari Holding Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) melengkapi kebutuhan perjalanan medis pasien melalui jalur udara.
“Kami optimis dapat meningkatkan pelayanan sektor kesehatan khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur,” kata Direktur Utama Pertamedika Bali Hospital Dewi F Fitriana di Denpasar, Jumat (25/10) seperti dilansir Antara.
Untuk menunjang layanan medis tersebut, pihaknya menggandeng salah satu bagian holding BUMN bidang aviasi dan pariwisata, PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) yang merupakan penyedia jasa layanan penerbangan tanah air. Nantinya IAS menyediakan layanan kepada pasien BIH, di antaranya pengaturan perjalanan, bantuan di bandara, dukungan evakuasi medis, penanganan dan pengangkutan jenazah hingga kebutuhan logistik dan layanan pasien lainnya.
Layanan ini dirancang untuk memudahkan pasien dalam dan luar negeri terutama terkait administrasi, logistik hingga akses informasi terkait kebutuhan medis mereka. Adanya layanan ini diharapkan menjawab tantangan dan peluang sektor kesehatan dan transportasi udara di Indonesia dengan memberikan akses lebih mudah dan terintegrasi bagi pasien dalam negeri dan luar negeri.
Sementara itu, Direktur Utama IAS Dendi Danianto menambahkan layanan tersebut diharapkan menjadi solusi terintegrasi untuk layanan kebutuhan pasien berikut perjalanannya. “Ini untuk mendukung pengalaman pasien dan penunjang layanan terbaik,” ucapnya.
Kedua badan usaha itu sebelumnya telah meneken kerja sama terkait layanan tersebut pada Rabu (16/10). BIH memiliki luas sekitar lima haktare yang berada di dalam KEK Kesehatan Sanur, Denpasar, Bali dengan layanan unggulan di antaranya perawatan penyakit terkait jantung (kardiologi), kanker (onkologi), syaraf (neurologi), gangguan saluran pencernaan (gastroentero hepatology), dan tulang (orthopaedic).
Pemerintah mengharapkan fasilitas di KEK Kesehatan itu meningkatkan perekonomian sekaligus meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Dewan Nasional KEK pada 2030 diproyeksikan sekitar 4-8 persen penduduk Indonesia atau kisaran 123 ribu hingga 240 ribu orang yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di tanah air salah satunya di BIH. Secara nominal, hingga tahun 2045 total penghematan devisa yang diharapkan adalah mencapai Rp 86 triliun dan total penambahan devisa pada periode yang sama mencapai Rp 19,6 triliun. 7 ant
Komentar