TI Bali dan KONI Badung Dipertemukan
KONI Bali Selesaikan Dualisme Kepemimpinan TI Badung
Saya berharap tidak ada salah satu pihak yang merasa kehilangan muka. Saya berharap akan terpilih Ketua Umum Pengkab yang dapat diterima semua pihak, sehingga TI yang memiliki atlet nasional bahkan internasional, terbina dengan baik.
MANGUPURA, NusaBali
Dualisme kepemimpinan TI Badung akan segera diselesaikan, sehingga tidak merugikan atlet dan dojang yang jadi anggota Pengkab TI Badung. Rencana, KONI Bali akan mempertemukan TI Bali dan KONI Badung untuk mencari jalan tengah persoalan itu.
Ketua Bidang Hukum dan Etika KONI Bali Fredrik Billy mengatakan menjelaskan, demi keberlanjutan organisasi dan latihan atlet-atlet TI Badung, pengkab harus sehat dan dapat bekerja dengan baik.
Apalagi KONI Bali akan segera melakukan Pekan Olahraga Provinsi 2025. Selama ini Pengkab TI Badung memiliki dua Ketua Pelaksana Tugas (Plt), yakni Plt yang ditunjuk Pengprov TI Bali atas dasar, karena Ketua Umum sebelumnya dianggap melanggar AD/ART TI. Sedangkan Plt yang lain ditunjuk KONI Badung karena usulan anggotanya.
"Selama ini ada dualisme. Sehingga muncul dua Plt, maka ini yang segera diselesaikan," terang Fredrik Billy.
Penunjukan Plt oleh KONI Badung ini karena Pengkab TI Badung dianggap kisruh (berdasarkan AD/ART KONI), sehingga tidak mampu melaksanakan roda organisasi. Akibatnya sangat merugikan dojang dan atlet itu sendiri. Karena itu, dia mengaku akan segera mempertemukan kedua belah pihak, guna membentuk panitia bersama melaksanakan Muskablub TI Badung.
"Saya berharap tidak ada salah satu pihak yang merasa kehilangan muka," kata Fredrik Billy, seraya berharap akan terpilih Ketua Umum Pengkab yang dapat diterima semua pihak, sehingga TI yang memiliki atlet nasional bahkan internasional, terbina dengan baik.
Di bagian lain, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana yang diminta komentarnya mengenai rencana KONI Bali tersebut, mengatakan sangat senang jika KONI Bali ikut turun menyelesaikan persoalan di Pengkab TI Badung. Selama ini, kata Nariana melaksanakan tugas berdasarkan ketentuan AD/ART KONI. Ketua Umum Pengkab sebelumnya mendapat mosi tidak percaya dari anggotanya. Mosi tidak percaya itu sudah diproses, tetapi satu pihak tetap tidak menerima dengan ikhlas, sehingga organisasi tidak jalan.
"Pengkab TI Badung sebagai anggota KONI Badung sudah tiga kali mengalami kisruh, karena ada kepentingan-kepentingan pribadi di dalamnya," tegas Nariana.
Nariana sangat berkepentingan Pengkab TI Badung solid, sebab atletnya memiliki prestasi membanggakan, bahkan kini dua atletnya ikut pelatnas di Jakarta. Karena itu seharusnya KONI Bali atau Pengprov TI Bali ikut bangga, bukan merecoki karena urusan dan persoalan pribadi.
"Kalau KONI Bali turun tangan menyelesaikan, sesuai dengan AD/ART organisasi yang ada, silahkan!. Menurut saya, semua organisasi olahraga di Indonesia harus taat dengan AD/ART KONI," pungkas Nariana.dar
1
Komentar