Menteri KKP Targetkan Nilai Tukar Nelayan Naik
JAKARTA, NusaBali - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menargetkan nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan di Indonesia bisa mencapai 200 poin.
Nilai tukar nelayan dan pembudidaya adalah rasio antara harga hasil ikan yang diterima nelayan maupun pembudidaya dengan harga kebutuhan yang dibayarnya.
Nilai tukar ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli mereka.
"Targetnya nilai tukar nelayan maupun pembudidaya bisa melesat ke angka 200 dari yang saat ini di nilai rata-rata 104 sampai 106. Sudah bertahun-tahun nilai tukar berkutat pada angka 104 sampai dengan 106. Angka tersebut masih masuk dalam kelompok miskin terus menerus," ujar Trenggono dilansir kompas.com dari siaran pers di laman resmi KKP, Sabtu (26/10).
"Hitungan saya sebetulnya itu bisa mencapai di atas 200 dan ini adalah salah satu target saya," tegas Trenggono.
Karenanya, KKP melakukan strategi intervensi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan hingga pembudidaya. Salah satunya dengan dukungan sarana produksi dari hulu ke hilir untuk produk perikanan.
Upaya yang dilakukan salah satunya adalah dengan pembangunan Kampung Nelayan Modern di Biak, Papua.
Di kampung Samber-Binyeri, Biak, KKP membangun sarana prasarana perikanan untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern, produktif dan berdaya saing.
Sarana dan prasarana yang dibangun di antaranya balai pelatihan, gudang pendingin penyimpan ikan, dermaga, sentra kuliner, pembagian kapal, hingga area docking kapal. 7
Komentar