nusabali

Karangasem Anggarkan Rp 13,12 Miliar

Rehab 875 Rumah Tidak Layak Huni

  • www.nusabali.com-karangasem-anggarkan-rp-1312-miliar

AMLAPURA, NusaBali - Pemkab Karangasem melalui Dinas PUPR dan Perkim (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) Karangasem menyediakan anggaran Rp 13,125 miliar untuk merehab 875 RTLH (rumah tidak layak huni)  tahun 2024. Rehab ini akan dilaksanakan secepatnya.

“Nanti dananya ditransfer ke toko penyedia bahan bangunan yang telah diajak kerjasama sama, selanjutnya, penerima bantuan hanya menerima bahan bangunan,” jelas Kadis PUPR dan Perkim Karangasem Wedasmara, di ruang kerjanya, Jalan Nenas Amlapura, Selasa (29/10).

Kata dia, RTLH untuk rehab rumah milik warga kurang mampu. Bantuan per RTLH  sebesar Rp 15 juta, bantuan itu telah termasuk ongkos tukang Rp 2,5 juta. 875 RTLH yang dinilai layak dapat bantuan setelah berdasarkan verifikasi di lapangan. Agar realisasi bantuan lancar di lapangan nantinya ada petugas fasilitator lapangan yang menjembataninya.

Setiap rumah penduduk yang dapat bantuan RTLH itu, berbeda-beda perbaikannya, tergantung yang dibutuhkan. Ada yang hanya membutuhkan genteng, ada membutuhkan pintu dan jendela, ada rabat beton, dan sebagainya, tergantung tingkat kerusakan rumah.

“Jika yang dibutuhkan perbaikan di bagian genteng, setelah hasil verifikasi menunjukkan hal itu, maka hanya genteng saja diganti,” tambahnya.

Banyak manfaatnya katanya bantuan RTLH itu, nantinya mampu menciptakan ketertiban masyarakat, meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan kesejahteraan, berjalannya fungsi keluarga sebagai unit terkecil masyarakat, juga bisa untuk menurunkan angka kemiskinan.

Sebelumnya, satu keluarga tidak bisa tinggal satu rumah, karena rumahnya bocor, dan rusak berat, setelah diperbaiki, maka anggota keluarga bisa berkumpul kembali, dan terhindar dari kebocoran, itu artinya tingkat kesehatan masyarakat terjaga.

Perbekel Muncan, Kecamatan Selat I Wayan Tunas mengatakan, hanya mendapatkan jatah 11 RTLH, di desa yang mewilayahi 13 banjar dinas. “Sebenarnya jatahnya 10 RTLH, tetapi ditambah jadi 11 RTLH,” katanya.

Warga yang dapat bantuan RTLH, yang telah melalui verifikasi sangat ketat. Tetapi bantuan itu, tidak merata di 13 banjar dinas.

Sedangkan Perbekel Bebandem, Kecamatan Bebandem I Gede Partadana mengaku hanya mendapatkan bantuan 20 RTLH. “Ya, hanya sebanyak itu dapat jatah, untuk warga yang tersebar di 10 banjar dinas," katanya.

Padahal warga kurang mampu lebih dari, itu pertimbangannya, yang mendapatkan bantuan yang benar-benar kurang mampu, dan lolos verifikasi.

Harapannya, kata Partadana, agar tahun depan lebih banyak lagi dapat bantuan, sesuai harapan masyarakat. Sebab, PAD (pendapatan asli daerah) di Karangasem terus didengungkan meningkat, tentu saja, agar meningkat pula bantuannya untuk masyarakat miskin.7k16

Komentar