Magnet Pariwisata dari Bali untuk Indonesia
Bali sebagai jendela pariwisata Indonesia berkelas dunia diharapkan bisa memberi efek kepada daerah lain yang juga memiliki potensi wisata, semisal Kota Cirebon, Jawa Barat.
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini disampaikan oleh Sultan Sepuh XIV Kesultanan Cirebon PRA Arief Natadiningrat SE, ditemui di sela acara Timeless Indonesia yang digelar di Pantai Kelan, Tuban, Kecamatan Kuta, Rabu (23/8). “Kita ketahui bersama Bali merupakan jendela pariwisata dan budaya Indonesia. Oleh karena itulah kami dari tujuh kerajaan di Indonesia menampilkan seni budaya selama tujuh hari di Pantai Kelan ini,” tuturnya.
Menurutnya penampilan seni budaya ini untuk menginformasikan kepada dunia bahwa Indonesia selain kaya objek wisata juga kaya akan budaya. “Kita tahu tak semua negara di dunia ini memiliki suku, adat, dan budaya yang banyak. Indonesia memiliki segalanya. Ini merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Indonesai. Kalau ini diangkat dan dioptimalkan bisa menyejahterakan masyarakat. Malam ini (Rabu malam) kami menampilkan seni budaya dari Keraton Cirebon. Pada malam hari ini kami hanya menampilkan empat tarian yakni tarian Topeng Pelana, Topeng Panji, Tari Merak, dan fashion show baju dan batik khas Cirebon,” imbuhnya.
Dikatakannya objek wisata yang ditawarkan di Cirebon adalah wisata sejarah, budaya, religius, kuliner, dan pendidikan. Potensi pengembangan pariwisata di Cirebon menurutnya kini telah didukung oleh infrastruktur yang sudah lengkap. Kelancaran lalu lintas bisa dijamin. Ada jalan tol dan jalan kereta yang bisa dijangkau dari berbagai sisi. Sekitar 284 kereta setiap hari berhenti di Cirebon.
Selain fasilitas darat, tahun depan di Cirebon bakal memiliki bandara internasional dan termasuk bandara yang terbesar di Indonesia. Dimana bandara itu nanti memiliki tiga runway dan bisa didarati oleh pesawat berukuran besar. Dirinya berharap agar Cirebon harus bisa bersinergi dengan Bali sebagai jendela wisata berkelas dunia.
“Wisatwan yang berkunjung ke Cirebon cukup banyak. Setiap bulannya total kunjungan sekitar 10 ribu wisatawan,” ujarnya. *cr64
Menurutnya penampilan seni budaya ini untuk menginformasikan kepada dunia bahwa Indonesia selain kaya objek wisata juga kaya akan budaya. “Kita tahu tak semua negara di dunia ini memiliki suku, adat, dan budaya yang banyak. Indonesia memiliki segalanya. Ini merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Indonesai. Kalau ini diangkat dan dioptimalkan bisa menyejahterakan masyarakat. Malam ini (Rabu malam) kami menampilkan seni budaya dari Keraton Cirebon. Pada malam hari ini kami hanya menampilkan empat tarian yakni tarian Topeng Pelana, Topeng Panji, Tari Merak, dan fashion show baju dan batik khas Cirebon,” imbuhnya.
Dikatakannya objek wisata yang ditawarkan di Cirebon adalah wisata sejarah, budaya, religius, kuliner, dan pendidikan. Potensi pengembangan pariwisata di Cirebon menurutnya kini telah didukung oleh infrastruktur yang sudah lengkap. Kelancaran lalu lintas bisa dijamin. Ada jalan tol dan jalan kereta yang bisa dijangkau dari berbagai sisi. Sekitar 284 kereta setiap hari berhenti di Cirebon.
Selain fasilitas darat, tahun depan di Cirebon bakal memiliki bandara internasional dan termasuk bandara yang terbesar di Indonesia. Dimana bandara itu nanti memiliki tiga runway dan bisa didarati oleh pesawat berukuran besar. Dirinya berharap agar Cirebon harus bisa bersinergi dengan Bali sebagai jendela wisata berkelas dunia.
“Wisatwan yang berkunjung ke Cirebon cukup banyak. Setiap bulannya total kunjungan sekitar 10 ribu wisatawan,” ujarnya. *cr64
Komentar