Krisis Air Menimpa Karya Pura Pasar Agung
Krisis Air
Karya Pura Pasar Agung
Bendesa Alitan MDA Kecamatan Selat
I Komang Sujana
Dinas PUPR dan Perkim Karangasem
Wedasmara
AMLAPURA, NusaBali - Pipa embung untuk menyadap air di lereng Gunung Agung, jebol hingga embung setempat tanpa air. Dampaknya, panitia dankrama yang melaksanakan Karya Tawur Tabuh Gentuh lan Nubung Daging di Pura Pasar Agung Besakih Tohlangkir, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, mengalami krisis air.
"Tiap hari membutuhkan tiga tanki air, panitia membeli dua tanki, dan satu tanki suplai air dari Perumda Tirta Tohlangkir," jelas Humas Pangempon Pura Pasar Agung Besakih Tohlangkir, I Wayan Suara Arsana di sela-sela ngayah di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Minggu (3/11).
Kata dia, pipa jebol di ketinggian 2.512 meter dari permukaan laut. Pipa ini menyambungkan air dari cubang di lereng Gunung Agung kemudian mengalirkan ke bawah yang ditampung di dalam embung.
Suara Arsana mengatakan, air embung itu berasal dari air hujan. Air terlebih dahulu ditampung di cubang kecil di lereng Gunung Agung lokasinya di batu masif, dari cubang kecil itu disambungkan pipa untuk mengalirkan air ke embung. Ternyata, cubang di lereng Gunung Agung itu tergerus kemudian pipa 4 dim, panjang sekitar 1,5 kilometer itu, tidak lagi bisa digunakan mengalirkan air hujan.
Jika ingin mendapatkan suplai air seperti semula, cubang yang kecil itu mesti diperbaiki, selanjutnya baru pasang pipa kembali.
Embung ini dibangun tahun 2000 dengan kapasitas 4.432 meter kubik. Proyek ini berbiaya Rp 1,05 miliar, era pemerintahan Bupati Karangasem I Gede Sumantara.
Mengingat kebutuhan air sangat vital selama rangkaian karya tawur tabuh Gentuh lan Nubung Daging di Pura Pasar Agung Besakih Tohlangkir, maka panitia membeli 2 tanki air tiap hari, per tanki Rp 500.000.
"Harganya cukup mahal, karena sulit membawa ke atas sepenuhnya jalan tanjakan," tambah Suara Arsana.
Air yang dibeli itu kemudian ditampung di cubang di areal parkir, selanjutnya ditarik gunakan pompa ke Jeroan Pura Pasar Agung Besakih Tohlangkir, setelah cubang terisi lalu disebarkan ke beberapa lokasi yang memerlukan, mulai dari pewaregan, kamar kecil, dan tempat lainnya.
Bendesa Alitan MDA Kecamatan Selat I Komang Sujana juga mengatakan demikian dan berharap agar pemerintah segera menangani kendala itu. "Pipa jebol itu terjadi sejak tahun 2022, tetapi belum dapat penanganan pemerintah. Embung itu kan dibangun pemerintah, hendaknya segera diperbaiki, ini untuk memenuhi kebutuhan umat sedharma," pintanya.
Kepala Dinas PUPR dan Perkim (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) Karangasem Wedasmara mengatakan, mengenai pipa yang jebol di lereng Gunung Agung, masih dikoordinasikan dengan Kabid SDA I Made Wiguna. "Saya cek dulu, terima kasih informasinya," jelas Wedasmara.
Kabid SDA I Wayan Wiguna mengatakan, sebenarnya telah dilakukan perbaikan tahun 2022. "Tetapi kembali jebol, pipanya lepas lagi, ya saya akan cek lagi," ujar Wiguna.7k16
Komentar