Di Bangli, 2.320 Warga Digigit Anjing
BANGLI, NusaBali - Kasus gigitan anjing hingga Oktober 2024 mencapai 2.320 orang. Jumlah tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan kasus serupa tahun 2023.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bnagli I Nyoman Sudarma saat dikonfirmasi, mengatakan sesuai data bahwa telah terjadi penurunan kasus gigitan anjing dan temuan postif rabies pada anjing.
Pada tahun 2023 tercatat 5.880 kasus gigitan anjing. Dari jumlah tersebut diketahui 60 ekor anjing postif rabies dengan jumlah korban gigitan 93 orang. "Kasus gigitan anjing rabies memakan korban. Satu orang meninggal dunia akibat digigit anjing postif rabies,” ungkapnya, Minggu (3/11.
Lanjutnya, hingga Oktober 2024 tercatat 2.320 kasus. Dari jumlah tersebut ditemukan 37 ekor anjing positif rabies dengan jumlah gigitan 54 orang.
Menurut Nyoman Sudarma, korban gigitan anjing rabies telah mendapat penanganan sesuai dengan SOP dan tidak ditemukan kasus kematian akibat rabies. "Sejauh ini untuk ketersedian VAR dan SAR, kata dia sejauh ini masih aman," sebutnya.
Terpisah, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Made Armana saat dikonfirmasi, menyampaikan penurunan kasus gigitan anjing yang terjadi tidak lepas darai capaian vaksinasi di tahun 2023 hingga 80 persen dari estimasi jumlah populasi anjing 58.355 ekor.
Selain itu, eliminasi anjing secara selektif juga menjadi salah satu indicator penurunan kasus gigitan. "Kesadaran masyarakat mulai tumbuh, mereka memelihara anjing tidak lagi dengan cara diliarkan dan secara rutin memvaksin anjing peliharaan,” jelasnya. 7esa
Komentar