Kegundahan Prabowo soal ‘Intervensi’ Desa Adat Diungkap Mangku Pastika
DENPASAR, NusaBali.com — Presiden Prabowo Subianto berbicara lantang soal tekadnya melakukan "bersih-bersih" dalam pemerintahan dari praktik korupsi, hingga penyalahgunaan jabatan di tingkat lokal dan nasional. Ultimatum ini dilontarkan oleh Presiden ke-8 RI dalam acara bertajuk ‘Silaturahmi Bersama Bapak H Prabowo Subianto’ di Denpasar, Minggu (3/11/2024).
Salah satu yang hadir dalam pertemuan itu adalah mantan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, yang duduk berdampingan dengan Prabowo. Berbeda saat ditanya wartawan usai silaturahmi yang lebih memilih menjawab normatif, akhirnya mantan Gubernur Bali ini mau juga membagikan suasana silaturahmi dan diskusi yang dilakukannya dengan Prabowo Subianto.
Kepada wartawan pada Senin (4/11/2024), Mangku Pastika mengungkapkan bahwa Prabowo mengonfirmasi kepadanya sejumlah isu mengenai keadaan Bali, termasuk soal adanya indikasi "kooptasi" desa adat yang menurut Prabowo perlu diwaspadai karena dapat merusak demokrasi.
Mangku Pastika menjelaskan bahwa dalam percakapan tersebut, Prabowo sempat mengkonfirmasi kabar desa adat yang diarahkan kepada pilihan politik tertentu pada Pilkada Serentak 2024 ini. “Beliau bertanya kepada saya, apa benar begitu? Saya agak sulit menjawabnya, tapi beliau tampaknya sudah punya informasi. Saya hanya menjelaskan bahwa desa adat di Bali seharusnya bebas dari pengaruh politik praktis,” ujar Mangku Pastika.
Desa adat di Bali memang memiliki keunikan tersendiri, kata Mangku Pastika. Desa adat ini bersifat otonom dan independen, berbeda dari lembaga pemerintahan seperti ASN, TNI, atau Polri. “Meski mereka menerima insentif, bukan berarti mereka harus tunduk pada kepentingan politik,” tambahnya.
Bahkan, kata Mangku Pastika, setiap penggunaan dana, terutama dana desa, harus mematuhi prosedur yang berlaku, sebab uang tersebut berasal dari rakyat, bukan hanya dari Bali melainkan dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Mangku Pastika menegaskan pentingnya audit dan pengawasan atas dana yang diterima desa adat untuk memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan regulasi dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik tertentu. "Kalau tujuannya untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih seseorang, ya salah. Artinya, perlu ada audit untuk memastikan hal tersebut," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa uang yang digunakan oleh pemerintah daerah bukanlah hasil sumbangan atau amal pribadi, melainkan berasal dari seluruh rakyat Indonesia melalui dana pusat, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). "Saya ingin rakyat mengerti, ini bukan soal charity. Setiap rupiah yang mereka terima harus dipertanggungjawabkan secara benar," tambah Mangku Pastika.
Pada silaturahmi di Bendega Restaurant itu, Presiden Prabowo sempat menyampaikan peringatan keras. Ia mengatakan bahwa siapapun yang terlibat dalam praktik korupsi atau penyalahgunaan wewenang harus segera menghentikan tindakannya. “Stop, hentikan praktik-praktik itu. Kalau tidak, lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Kita kasih peringatan dulu,” tegas Prabowo, yang langsung disambut sorakan dukungan dari para hadirin.
Menurut Prabowo, rakyat saat ini semakin cerdas dan tidak bisa dibohongi lagi oleh pejabat yang menyalahgunakan kepercayaan mereka. "Kita yang dipilih rakyat harus setia pada rakyat. Stop praktek keserakahan, stop merampok uang rakyat," ujar Prabowo dengan nada penuh semangat.
Di akhir pidatonya, Prabowo juga menyampaikan pesan khusus bagi masyarakat Bali. Ia mengajak masyarakat untuk bersatu menjaga integritas dan kerukunan, serta berharap Bali dapat menjadi ujung tombak kebangkitan Indonesia dari kawasan timur. "Selamat berjuang Bali, menjadi ujung tombak kebangkitan dari timur," ujarnya dengan penuh optimisme.
1
Komentar