Dukung Bandara Bali Utara dengan Kajian Mendalam
DENPASAR, NusaBali - Optimisme pembangunan Bandara Bali Utara menguat setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya membangun bandara kedua di Pulau Dewata saat berkunjung ke Bali, Minggu (3/11).
Meski demikian terdapat sejumlah tantangan seperti lahan sempit yang jadi pertimbangan. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Cokorda Bagus Pemayun mendukung rencana pembangunan Bandara Bali Utara meski dibutuhkan kajian mendalam sebelum memulai pembangunannya.
“Itu perlu kajian lebih dalam lagi,” ujarnya, Senin (4/11). Cok Pemayun menyebut keberadaan Bandara Bali Utara akan memecah konsentrasi wisatawan yang kini dominan di Bali selatan. Dengan adanya pembangunan Bandara di Bali utara akses wisatawan Bali dapat terbagi. “Mungkin wisatawan asing turun di sana domestiknya Bandara Ngurah Rai,” sebutnya.
Cok Pemayun mengatakan jumlah runway Bandara Ngurah Rai cukup terbatas. Sementara letak bandara di tengah perkotaan, diapit kawasan wisata Kuta dan Nusa Dua menjadikan pembangunan lanjutan menjadi terbatas. Karena itu pembangunan bandara alternatif, menjadi hal masuk akal.
Terpisah akademisi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Prof I Putu Anom juga mendukung pembangunan bandara di Bali utara. Menurutnya, pembangunan Bandara Bali Utara ataupun pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang perlu dilakukan demi mengurai kemacetan di Bali selatan. Bandara I Gusti Ngurah Rai saat ini sudah makin overload.
Bila kemacetan terus berlangsung, turis-turis bakal enggan berkunjung ke Bali untuk kedua kalinya. Meski demikian, pembangunan Bandara Bali Utara juga harus memperhatikan sejumlah persoalan teknis. Salah satunya titik pembangunan bandara. Anom membeberkan daratan di Bali utara cenderung sempit. Dia pun menyarankan agar bandara dapat dibuat di atas tiang pancang di atas laut tanpa melakukan reklamasi.
"Tetapi secara teknis, agak susah di Bali utara. Daratannya tipis. Areanya sempit. Apakah memungkinkan bandara itu di atas tiang pancang. Bukan reklamasi. Bisa nggak secara teknis bandara di atas laut. Tiang pancang. Kalau di Taman Nasional Bali Barat, itu kan nanti merusak lingkungan," ungkapnya. 7 ad
Komentar