Badung Gelar Workshop
Pemahaman soal cedera dan antisipasi cidera sangat urgent bagi pelatih. Minimal tidak salah langkah awal, jika mengetahui atlet cedera.
Antisipasi Atlet Cedera di Porprov
MANGUPURA, NusaBali
KONI Kabupaten Badung menggelar workshop "Antisipasi Atlet Cedera', di GOR Purnakrida, Kerobokan, Badung, Sabtu (26/8). Workshop menyasar pelatih untuk memberikan pengetahuan awal soal mengantisipasi agar atlet tidak cedera. Termasuk jika nantinya atlet cedera, sang pelatih mengetahui langkah awal yang harus dilakukan agar tidak terlalu parah.
"Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar tinggal sepekan lagi, kami harus siapkan kontingen sebaik mungkin. Termasuk pengetahuan soal antisipasi atlet cedera," ucap Ketum KONI Badung, Si Putu Raka Arnaya, Rabu (23/8).
Menurut Raka Arnaya, pengetahuan soal antisipasi atlet cedera yang diberikan ke pelatih memang hanya sifatnya insidential. Hanya untuk hal-hal yang kecil saja. Namun hal yang kecil itu sangat penting diketahui pencegahannya. Dengan harapan tidak sampai berakibat terlalu parah.
"Pemahaman soal cedera dan antisipasi kan urgent juga bagi pelatih. Minimal tidak salah melakukan langkah awal jika mengetahui atlet cedera. Dan, kalau bisa jangan sampai terjadi cedera," tutur Raka Arnaya.
Jadi, ini berlaku untuk yang ringan-ringan saja. Jika kondisinya butuh pertolongan lebih tetap dibawa ke Rumah Sakit. Bisa saja salah urat mengakibatkan cedera. Itu salah satu hal yang ingin diantisipasi. Sehingga pelatih tepat dalam memberikan porsi pemanasan dan seterusnya.
Raka Arnaya menambahkan, selain soal antisipasi cedera, pelatih juga dibekali psikolog yang muaranya membangkitkan kondisi mental atlet. Tak terkecuali dalam situasi buruk sekalipun. Namun pemahaman lengkap pelatih bisa memotivasi atlet dan menjadi juara.
Kontingen Badung sendiri bertekad membidik 163 medali emas. Memang ada margin erornya. Tapi jangan sampai diatas 5 persen. Mengingat, hasil try out yang rutin dilakukan seluruh cabor, progresnya cukup bagus sekali. Kualitas prestasinya diakuinya menanjak naik. Bahkan, dalam latih tanding dengan atlet nasional di berbagai daerah, prestasi atlet di masing-masing cabor selalu meningkat. "Kami juga ikut monev, jadi menyaksikan secara langsung bagaimana progres atlet," kata Raka Aryana.
Contoh atlet lompat tinggi saat ikut try out di Solo, Jawa Tengah. Tujuannya, agar dapat memotivasi atlet dari cabor lainnya. Jika semua atlet berlomba-lomba menjadi yang terbaik, Badung optimistis keluar sebagai juara umum. Bahkan, cabor baru seperti Kabaddi, baseball, Petanque, dan wushu bisa mempersembahkan medali. *dek
MANGUPURA, NusaBali
KONI Kabupaten Badung menggelar workshop "Antisipasi Atlet Cedera', di GOR Purnakrida, Kerobokan, Badung, Sabtu (26/8). Workshop menyasar pelatih untuk memberikan pengetahuan awal soal mengantisipasi agar atlet tidak cedera. Termasuk jika nantinya atlet cedera, sang pelatih mengetahui langkah awal yang harus dilakukan agar tidak terlalu parah.
"Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar tinggal sepekan lagi, kami harus siapkan kontingen sebaik mungkin. Termasuk pengetahuan soal antisipasi atlet cedera," ucap Ketum KONI Badung, Si Putu Raka Arnaya, Rabu (23/8).
Menurut Raka Arnaya, pengetahuan soal antisipasi atlet cedera yang diberikan ke pelatih memang hanya sifatnya insidential. Hanya untuk hal-hal yang kecil saja. Namun hal yang kecil itu sangat penting diketahui pencegahannya. Dengan harapan tidak sampai berakibat terlalu parah.
"Pemahaman soal cedera dan antisipasi kan urgent juga bagi pelatih. Minimal tidak salah melakukan langkah awal jika mengetahui atlet cedera. Dan, kalau bisa jangan sampai terjadi cedera," tutur Raka Arnaya.
Jadi, ini berlaku untuk yang ringan-ringan saja. Jika kondisinya butuh pertolongan lebih tetap dibawa ke Rumah Sakit. Bisa saja salah urat mengakibatkan cedera. Itu salah satu hal yang ingin diantisipasi. Sehingga pelatih tepat dalam memberikan porsi pemanasan dan seterusnya.
Raka Arnaya menambahkan, selain soal antisipasi cedera, pelatih juga dibekali psikolog yang muaranya membangkitkan kondisi mental atlet. Tak terkecuali dalam situasi buruk sekalipun. Namun pemahaman lengkap pelatih bisa memotivasi atlet dan menjadi juara.
Kontingen Badung sendiri bertekad membidik 163 medali emas. Memang ada margin erornya. Tapi jangan sampai diatas 5 persen. Mengingat, hasil try out yang rutin dilakukan seluruh cabor, progresnya cukup bagus sekali. Kualitas prestasinya diakuinya menanjak naik. Bahkan, dalam latih tanding dengan atlet nasional di berbagai daerah, prestasi atlet di masing-masing cabor selalu meningkat. "Kami juga ikut monev, jadi menyaksikan secara langsung bagaimana progres atlet," kata Raka Aryana.
Contoh atlet lompat tinggi saat ikut try out di Solo, Jawa Tengah. Tujuannya, agar dapat memotivasi atlet dari cabor lainnya. Jika semua atlet berlomba-lomba menjadi yang terbaik, Badung optimistis keluar sebagai juara umum. Bahkan, cabor baru seperti Kabaddi, baseball, Petanque, dan wushu bisa mempersembahkan medali. *dek
Komentar