Penjor Canang Rebong Siap Semarakkan Karya Padudusan Agung di Pura Jagatnatha Denpasar
DENPASAR, NusaBali.com – Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, akan berlangsung pada Sabtu (16/11/2024), bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima.
Rangkaian upacara ini sudah dimulai sejak 26 Maret 2024 dengan acara
Maturan Penenten dan Nunas Pamuput Tawar, serta akan berlanjut dengan
Mecaru Panca Kelud pada 1 November 2024, Melasti, dan Mepepada Karya
pada 14 November. Setelah puncak acara pada 16 November, kegiatan akan
diikuti dengan Bakti Penganyar pada 17 November mendatang.
Maturan Penenten dan Nunas Pamuput Tawar, serta akan berlanjut dengan
Mecaru Panca Kelud pada 1 November 2024, Melasti, dan Mepepada Karya
pada 14 November. Setelah puncak acara pada 16 November, kegiatan akan
diikuti dengan Bakti Penganyar pada 17 November mendatang.
Selain upacara inti, berbagai kegiatan seni dan budaya turut meramaikan rangkaian acara ini, termasuk lomba membuat penjor dan lomba ngelawar.
Salah satu peserta lomba penjor adalah Sekaa Teruna Yowana Dharma Laksana (STYDL) dari Banjar Meranggi, Kesiman Petilan, Denpasar Timur, yang kali ini mengusung konsep "Canang Rebong". Konsep penjor yang menarik perhatian ini sebelumnya menjadi yang terbaik saat lomba penjor Pangerebongan.
Ketua STYDL, I Kadek Yoga Febrian Ramartha, menyampaikan kebanggaannya atas kesempatan memasang penjor di Pura Jagatnatha. "Kami membuat penjor baru dengan konsep Canang Rebong, setelah penjor kami sebelumnya menarik perhatian masyarakat dan mendapat apresiasi dari Bapak Jaya Negara (Walikota Denpasar 2021-2024),” jelas Yoga.
Yoga menjelaskan, penjor dengan konsep Canang Rebong mengalami beberapa modifikasi, terutama pada bagian Tunjung pada gebogan, tali sampian, serta elemen tambahan yang disesuaikan dengan desain baru. "Ini pengalaman pertama kami mengikuti kegiatan di Pura Jagatnatha. Kami mulai membuat penjor setelah piodalan di Pengerebongan usai. Anggaran pengerjaan penjor sekitar Rp8-9 juta. Biaya kali ini bisa lebih hemat karena kami sudah memahami bahan-bahan yang diperlukan," jelasnya.
Yoga juga menambahkan bahwa konsep penjor berisi tema tertentu merupakan inovasi baru yang mendukung kreativitas dalam berupacara. “Dulu, penjor dibuat sederhana tanpa tema, tetapi sekarang banyak penjor yang memiliki konsep sesuai dengan sarana di pura. Hal ini semakin mendukung kreativitas dalam meyadnya,” pungkasnya. *m03
1
Komentar