Ekonomi Bali Tumbuh 5,43 Persen
Didorong peningkatan transaksi keuangan, lonjakan kunjungan wisatawan
DENPASAR, NusaBali
Didorong peningkatan transaksi keuangan, lonjakan kunjungan Wisatawan Bawahanya Kinerja ekonomi Bali berada dalam trend positif. Hal itu ditunjukkan lewat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan III 2024. Pada periode tersebut ekonomi Bali tumbuh 5,43 secara year on year(yoy).
Pertumbuhan didorong peningkatan transaksi keuangan, lonjakan kunjungan wisatawan nusantara dan manca negara. Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhan beberapa lapangan usaha.
Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi tercatat dari lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yakni sebesar 16,11 persen. Sedang dari sisi pengeluaran adalah Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga, tumbuh sebesar 14,53 persen. Jika diakumulasikan pertumbuhan ekonomi Bali dari triwulan I sampai triwulan III, total ekonomi Bali tumbuh 5,58 persen.
Plt Kepala BPS Provinsi Bali, Kadek Agus Wirawan menyampaikan Selasa(5/11). “Jika diakumulasikan pertumbuhan ekonomi Bali dari triwulan I sampai triwulan III, total ekonomi Bali tumbuh 5,58 persen,” terang dalam penjelasan khusus tentang Pertumbuhan Ekonomi Bali pada Triwulan III 2024 dan Keadaan Ketenagakerjaan di Provinsi Bali.
Dari sisi produksi struktur ekonomi Bali pada triwulan III 2024 masih didominasi Lapangsan Usaha Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum(akmamin) dengan kontribusi sebesar 22,08 persen. Sedang dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar tercatat dari Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 52,17 persen.
Momentum perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, tingginya kunjungan wisatawan manca negara(wisman) serta meningkatnya realisasi proyek konstruksi, menurut Agus Wirawan diduga mampu mendorong perekonomian Bali pada Juli-September.
“Momentum tersebut menjadi katalis dalam menciptakan nilai tambah pada beberapa lapangan usaha,” terangnya. Diantaranya penyediaan akomodasi, makan dan minum(akmamin), transportasi, konstruksi, penggalian, serta perdagangan.
Agus Wirawan juga menyampaikan ada 12 lapangan usaha penyusun PDRB Provinsi Bali tercatat tumbuh positif secara triwulanan atau q to q. Sementara 5 lapangan usaha mengalami kontraksi.
“Peningkatan kunjungan wisman mendorong pertumbuhan tinggi pada lapangan usaha akomodasi makan dan minum,” jelasnya. Juga lapangan usaha transportasi dan pergudangan, konstruksi, pertambangan dan penggalian besar.
Kemudian masih impresifnya penjualan kendaaan berrmotor memberi stimulus pada lapangan usaha Perdagangan besar dan eceran serta Reperasi Mobil dan Sepeda Motor.
BPS mencatat besaran ekonomi Bali pada triwulan III 2024 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) sebesar Rp75,72 triliun. K17.
Komentar