nusabali

ST Yowana Hita Dharma Banjar Bhuana Sari Siapkan Penjor Terbaik Sambut Piodalan di Pura Jagatnatha

  • www.nusabali.com-st-yowana-hita-dharma-banjar-bhuana-sari-siapkan-penjor-terbaik-sambut-piodalan-di-pura-jagatnatha
  • www.nusabali.com-st-yowana-hita-dharma-banjar-bhuana-sari-siapkan-penjor-terbaik-sambut-piodalan-di-pura-jagatnatha

DENPASAR, NusaBali.com – Menyambut Piodalan dan Karya Padudusan Agung di Pura Jagatnatha Denpasar, ST Yowana Hita Dharma dari Banjar Bhuana Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, tengah menyiapkan penjor dengan konsep terbaik.

Ketua ST Yowana Hita Dharma, I Made Deny Pramudya Adi Putra, mengungkapkan bahwa proses pengerjaan penjor sudah dimulai sejak akhir Oktober dan kini telah mencapai sekitar 70 persen. “Penjor ini dibuat untuk menyambut piodalan di Pura Jagatnatha. Kami mulai sejak akhir Oktober, dan hingga saat ini pengerjaannya telah mencapai 70 persen,” ujarnya, Rabu (6/11/2024).

Deny menjelaskan bahwa penjor yang dibuat kali ini mengusung konsep Puputan, sesuai dengan lokasi penjor yang akan ditempatkan di kawasan Puputan. “Kami mengangkat tema Puputan untuk penjor ini. Biayanya sekitar Rp5 juta, mulai dari tahap awal hingga penyelesaian,” tambahnya.

Pengerjaan penjor dilakukan oleh seluruh anggota pemuda dan pemudi di banjar, yang masing-masing bertugas di bidangnya. Menurut Deny, kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi seluruh anggota ST untuk berkontribusi dalam persiapan penjor. 

“Tantangan terberat dalam pembuatan penjor ini adalah pada bagian gebogan atau janur, sampian, serta dalam memastikan kekuatan bambu penjor dan ukuran hiasannya,” jelas Deny mengenai proses rumit yang dihadapi dalam membuat penjor ini.

Terkait lomba penjor perdana di Kota Denpasar, Deny menyampaikan apresiasinya. Ia menyebut, kegiatan ini dapat membuka ruang kreativitas bagi para pemuda ST, mengingat tren lomba penjor sudah ada di tempat lain seperti Pura Pengerebongan, Sanur, dan Pura Kehen. “Saya harap lomba penjor ini bisa terus berlanjut, sehingga para pemuda ST di Denpasar memiliki wadah untuk menyalurkan kreativitas, tidak hanya dalam pembuatan ogoh-ogoh atau layang-layang, tapi juga melalui penjor,” kata Deny penuh harap. 

Lomba penjor ini diharapkan mampu mendorong semangat berkarya dan kreativitas di kalangan generasi muda Denpasar, sekaligus memperkuat tradisi budaya Bali melalui bentuk-bentuk karya seni yang dipersembahkan untuk upacara keagamaan. *m03

Komentar