SMAN 2 Amlapura Gelar Lomba Pojok Baca
AMLAPURA, NusaBali - SMAN 2 Amlapura menggelar lomba pojok baca guna meningkatkan kualitas pendidikan literasi. Lomba melibatkan 372 siswa kelas XI dan kelas XII sebanyak 368 siswa.
Semua siswa dibagi 20 kelas, setiap kelas wajib membuat pojok pajak, lengkap dengan tema. "Salah satu syarat penilaian, setiap siswa wajib baca satu buku, lengkap dengan menyetorkan resume," jelas Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa di sela-sela lomba pojok baca di SMAN 2 Amlapura, Jalan Untung Surapati Amlapura, Kamis (7/11).
Bertindak sebagai Ketua Panitia, Kepala Perpustakaan Made Putra. Kata dia, kriteria lomba yakni memajang keragaman buku bacaan, membuat akses bahan bacaan, ada buku kunjungan, ada administrasinya, dan lain-lain.
Posisi pojok baca diletakkan di sudut belakang kelas, setiap siswa di kelas itu wajib baca buku 15 menit sebelum jam pelajaran mulai. Jika semua buku telah tuntas dibaca, maka buku itu wajib ditukar ke kelas lain, begitu seterusnya.
"Lomba pojok baca, untuk meningkatkan kreativitas siswa dan meningkatkan pendidikan literasi," katanya.
Menurutntya, literasi banyak manfaat terutama untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis sehingga mampu membedakan antara fakta, opini, dan propaganda.
Literasi juga bisa menunjang prestasi akademik, mampu memahami materi pelajaran dengan baik, mampu mempengaruhi untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran, di samping untuk pengembangan pribadi. "Mampu menyerap ilmu pengetahuan dari berbagai sumber," katanya.
Di samping itu, ke depannya siswa lebih mahir dalam berkomunikasi, karena individu diberdayakan. Literasi juga mampu memberikan peluang untuk meningkatkan karier.
Manfaat literasi katanya tidak ada bedanya dengan fungsi perpustakaan, sama-sama untuk memperkaya kosa kata, memperluas wawasan pengetahuan, membantu berpikir kritis lebih optimal, mengasah kemampuan menulis dan merangkai kata, melatih konsentrasi dan fokus, mengembangkan kemampuan verbal, meningkatkan kepekaan terhadap informasi dan lain-lain.
Ketua Panitia Made Putra mengatakan, kelemahan pojok baca, terbatasnya buku bacaan, kurang waktu untuk membaca lebih optimal, dan lain-lain. "Terpenting siswa wajib buat resume, itu artinya mereka telah baca buku," katanya.
Hanya saja, belum tentu siswa baca buku sampai tuntas, buktinya resume yang dibuat, maksimal dua alinea. Sehingga kesannya siswa hanya baca sekitar 2 judul di buku itu, langsung menyimpulkan dalam resume.
Terpenting, siswa telah berupaya, agar pendidikan literasi terus berjalan. harapannya ke depan, agar siswa terbiasa membaca buku.7k16
Komentar