Kubu Munas Ancol WO, Termasuk Demer
Saat pimpinan sidang paripurna mengumumkan pelantikan, sejumlah anggota dewan yang tidak setuju melakukan interupsi.
Protes Pelantikan Ketua DPR, Ade Komarudin
JAKARTA, NusaBali
Anggota Fraksi Golkar DPR dari kubu Munas Ancol (Jakarta), termasuk anggota DPR asal Dapil Bali, Gede Sumarjaya Linggih atau Demer walk out (WO) dari sidang paripurna DPR saat pelantikan Ade Komarudin menjadi Ketua DPR pengganti Setya Novanto. Sebelumnya kubu Munas Ancol melalui Dave Laksono telah melakukan interupsi agar pelantikan ditunda, namun pimpinan sidang Fahri Hamzah tetap melakukan agenda pelantikan.
"Interupsi kubu kami tidak didengar oleh pimpinan. Protes dari partai lain juga tidak di dengar. Jadi buat apa kami di dalam," ujar Demer kepada NusaBali usai sidang paripurna, Senin (11/1). Untuk langkah selanjutnya, kata Demer, DPP Golkar hasil Munas Ancol akan membahasnya.
Saat pimpinan sidang paripurna mengumumkan pelantikan, sejumlah anggota dewan yang tidak setuju melakukan interupsi. Akibatnya membuat microfon tidak berfungsi dengan baik. Bahkan seluruh microfon di ruang sidang tidak menyala semua. Agar mendengarkan suara mereka, Fahri mempersilakan mereka untuk bicara di podium. Salah satu anggota dewan dari Fraksi Demokrat yang terkenal vokal, Ruhut Sitompol pun maju. Ia mengatakan, sebagai sesama anggota legislatif harus saling menghormati. Oleh karena itu, ia menilai agar pelantikan ditunda saja sampai masalah internal Partai Golkar selesai.
"Kawan-kawan, kita hormati sahabat kita di partai lain yang sedang ada masalah. Jangan kita paksakan kehendak, itu tidak baik. Kita percayakan saja kepemimpinan DPR ini kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah," kata Ruhut. Usai ruhut bicara, giliran Johnny G Plate dari Fraksi NasDem angkat bicara.
Pria dari daerah pemilihan NTT ini menyatakan, agar ada legitimasi mengenai pergantian Ketua DPR RI, ia mengusulkan permasalahan itu dikembalikan ke Golkar. "Demi menyelesaikan persoalan yang ada, terkait pimpinan DPR, saya usul kita kembalikan ke Golkar untuk dibahas secara internal terlebih dahulu. Baru dilakukan pelantikan," imbuh Johnny.
Menurut Johnny itu sangat penting guna menjaga legalitas formal dan kredibilitas DPR. Mendapat hujan interupsi, Fahri sempat ingin menskor sidang paripurna. Namun batal, dia malah menginstruksikan agar pelantikan Ade Komarudin segera dilakukan. Pelantikan pun berjalan lancar dan Ade resmi menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. 7 k22
1
Komentar