8 Dadia Ngaroras Massal di Temega
Tujuh dadia menggelar upacara Pitra Yadnya Ngaben dan Ngaroras massal di Desa Pakraman Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Satu dadia lainnya, menggelar yadnya yang sama di Banjar Adat Wates Kangin, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat.
Untuk di Desa Pakraman Temega, diawali Ngaben 37 sawa, puncaknya pada Wraspati Paing Kulantir, Kamis (14/9), dan Ngaroras 43 pitra pada Sukra Pon Kulantir, Jumat (15/9). Rangkaian upacaranya telah berjalan beberapa tahapan. Hal itu diungkapkan Pangrajeg Karya I Gede Arya, di Desa Pakraman Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kamis (24/8).
Ketujuh dadia yang mengikut yadnya itu, Dadia Ida I Dewa Dalem Pemacekan, Dadia Dalem Taruk, Dadia Arya Pinatih, Dadia Arya Pelangan, Dadia Anggan, Dadia Kloping dan Dadia Pelangan Kangin.Bertindak sebagai wiku tapini Ida Pedanda Istri Anom dari Griya Kanginan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
I Gede Arya mengatakan, krama yang mayadnya untuk sawa dan pitra dikenai satu paket biayanya per sawa dan pitra Rp 5 juta. Sedangkan, krama Ngaroras saja per pitra Rp 2,5 juta. "Biaya yang keluar berdasarkan kesepakatan paruman melibatkan tujuh dadia dikoordinasikan Desa Pakraman Temega," lanjut I Gede Arya yang juga Kelian Kerta Desa di Desa Pakraman Temega.
Upacara Ngaroras di Dadia Pasemetonan Sri Nararya Kresna Kepakisan Warih I Gusti Ketut Popongan, di Banjar Wates Kangin, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, mengupacarai 35 pitra yang puncaknya pada Redite Wage Landep, Minggu (27/8).
Pangrajeg karya I Komang Sudiana mengatakan, Ngaroras massal ini merupakan ketiga kalinya dari sebelumnya tahun 1978 dan 2000. Krama yang ikut upacara Pitra Yadnya ngeroras, per pitra urunan Rp 7 juta.
Sangkaian upacara sebelum puncak, Sukra Paing Sinta, Jumat (25/8) Ngalilit lan Ngajum dan Mlaspas Vukur. Saniscara Pon Sinta, Senin (26/8) Munggah Catur, dan Mapurwadaksina lan Memben.*k16
Satu dadia lainnya, menggelar yadnya yang sama di Banjar Adat Wates Kangin, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat.
Untuk di Desa Pakraman Temega, diawali Ngaben 37 sawa, puncaknya pada Wraspati Paing Kulantir, Kamis (14/9), dan Ngaroras 43 pitra pada Sukra Pon Kulantir, Jumat (15/9). Rangkaian upacaranya telah berjalan beberapa tahapan. Hal itu diungkapkan Pangrajeg Karya I Gede Arya, di Desa Pakraman Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kamis (24/8).
Ketujuh dadia yang mengikut yadnya itu, Dadia Ida I Dewa Dalem Pemacekan, Dadia Dalem Taruk, Dadia Arya Pinatih, Dadia Arya Pelangan, Dadia Anggan, Dadia Kloping dan Dadia Pelangan Kangin.Bertindak sebagai wiku tapini Ida Pedanda Istri Anom dari Griya Kanginan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
I Gede Arya mengatakan, krama yang mayadnya untuk sawa dan pitra dikenai satu paket biayanya per sawa dan pitra Rp 5 juta. Sedangkan, krama Ngaroras saja per pitra Rp 2,5 juta. "Biaya yang keluar berdasarkan kesepakatan paruman melibatkan tujuh dadia dikoordinasikan Desa Pakraman Temega," lanjut I Gede Arya yang juga Kelian Kerta Desa di Desa Pakraman Temega.
Upacara Ngaroras di Dadia Pasemetonan Sri Nararya Kresna Kepakisan Warih I Gusti Ketut Popongan, di Banjar Wates Kangin, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, mengupacarai 35 pitra yang puncaknya pada Redite Wage Landep, Minggu (27/8).
Pangrajeg karya I Komang Sudiana mengatakan, Ngaroras massal ini merupakan ketiga kalinya dari sebelumnya tahun 1978 dan 2000. Krama yang ikut upacara Pitra Yadnya ngeroras, per pitra urunan Rp 7 juta.
Sangkaian upacara sebelum puncak, Sukra Paing Sinta, Jumat (25/8) Ngalilit lan Ngajum dan Mlaspas Vukur. Saniscara Pon Sinta, Senin (26/8) Munggah Catur, dan Mapurwadaksina lan Memben.*k16
1
Komentar