Kotoran Babi Dibuang ke Irigasi
Keluhan dari warga di hilir saluran irigasi sudah sering. Belum lagi ada warga yang menjemur pakaian di bahu jalan.
BANGLI, NusaBali
Lantaran tidak memiliki tempat penampungan, limbah ternak dan kotoran babi dan sapi dibuang ke saluran irigasi. Posisi kandang babi juga di pinggir jalan, hingga lingkungan makin kumuh.
Kondisi tersebut tampak di Lingkungan Tohpati, Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli. Selain itu, tampak pula bahu jalan digunakan untuk menaruh tempat jemuran.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dusun Demulih I Wayan Rumia mengakui kondisi tersebut. Dia mengakui, pelbagai upaya telah dilakukan perangkat desa Demulih untuk mengajak warganya menjaga kebersihan lingkungan. “Memang masih ada warga kami yang memelihara babi atau sapi memanfaatkan saluran subak untuk pembuangan limbah. Namun, jumlahnya saat ini sudah jauh menurun dari sebelumnya," ungkapnya saat ditemui di Kantor Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (24/8).
Diakui, keluhan dari warga di hilir saluran irigasi sudah sering. Belum lagi ada warga yang menjemur pakaian di bahu jalan yang notabena Jalan Bangli - Gianyar. "Kami sudah ingatkan, namun warga beralasan tidak ada lahan untuk menjemur pakaian. Posisi bangunan juga sangat mepet tidak ada ruang lagi," ujarnya.
Jelas Rumia, jumlah peternak saat ini tidak terlalu banyak. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, namun lahan makin terbatas. Akibatnya, banyak warga yang dulunya memanfaatkan lahan kosong untuk kandang ternak, kini dipakai untuk pemukiman.
Pihaknya mengaku sudah sering mengingatkan warga, dan juga agar menjadi perhatian desa. Namun pemilik beralasan terbentur lahan hingga tidak punya tempat untuk membuat bak penampungan limbah ternak. "Kami tidak bisa berbuat banyak. Memang kalau dilihat lahan warga, cukup sempit," imbuhnya. Selain masalah limbah, pihak desa juga dipusingkan dengan sikap sejumlah warga di lingkungan setempat yang menjemur pakaian di pinggir jalan.*e
Lantaran tidak memiliki tempat penampungan, limbah ternak dan kotoran babi dan sapi dibuang ke saluran irigasi. Posisi kandang babi juga di pinggir jalan, hingga lingkungan makin kumuh.
Kondisi tersebut tampak di Lingkungan Tohpati, Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli. Selain itu, tampak pula bahu jalan digunakan untuk menaruh tempat jemuran.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dusun Demulih I Wayan Rumia mengakui kondisi tersebut. Dia mengakui, pelbagai upaya telah dilakukan perangkat desa Demulih untuk mengajak warganya menjaga kebersihan lingkungan. “Memang masih ada warga kami yang memelihara babi atau sapi memanfaatkan saluran subak untuk pembuangan limbah. Namun, jumlahnya saat ini sudah jauh menurun dari sebelumnya," ungkapnya saat ditemui di Kantor Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (24/8).
Diakui, keluhan dari warga di hilir saluran irigasi sudah sering. Belum lagi ada warga yang menjemur pakaian di bahu jalan yang notabena Jalan Bangli - Gianyar. "Kami sudah ingatkan, namun warga beralasan tidak ada lahan untuk menjemur pakaian. Posisi bangunan juga sangat mepet tidak ada ruang lagi," ujarnya.
Jelas Rumia, jumlah peternak saat ini tidak terlalu banyak. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, namun lahan makin terbatas. Akibatnya, banyak warga yang dulunya memanfaatkan lahan kosong untuk kandang ternak, kini dipakai untuk pemukiman.
Pihaknya mengaku sudah sering mengingatkan warga, dan juga agar menjadi perhatian desa. Namun pemilik beralasan terbentur lahan hingga tidak punya tempat untuk membuat bak penampungan limbah ternak. "Kami tidak bisa berbuat banyak. Memang kalau dilihat lahan warga, cukup sempit," imbuhnya. Selain masalah limbah, pihak desa juga dipusingkan dengan sikap sejumlah warga di lingkungan setempat yang menjemur pakaian di pinggir jalan.*e
Komentar