Siswa SMKN 1 Amlapura Pungut Sampah Plastik di Pura Gumang
AMLAPURA, NusaBali - Sekitar 2.000 siswa SMKN 1 Amlapura sampah plastik di Pura Gumang, Banjar Celuk Kauh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Jumat (8/11).
Sebelumnya ada Aci Gumang, Purnama Kapat, Wraspati Paing Medangsia, Kamis (17/10), ribuan pemedek datang sehingga meninggalkan sampah plastik.
Selain melibatkan ribuan siswa, juga melibatkan 50 tenaga guru dan tenaga kependidikan. Ribuan siswa masing-masing membawa kantong plastik.
Kasek SMKN 1 Amlapura I Wayan Artana mengatakan, sehubungan telah tuntas menggelar kegiatan tes tengah semester, dan bulan bahasa, sehingga siswa diajak ngayah mareresik sampah plastik.
"Siswa mesti diajak sadar lingkungan, agar terbebas dari sampah plastik, sebab, sampah plastik sulit terurai," katanya.
Sampah plastik dikumpulkan kemudian berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Karangasem agar sampah plastik bisa dimanfaatkan dengan cara didaur ulang. Mengingat sampah plastik tidak bisa dibakar menyebabkan pencemaran udara, dikubur menyebabkan pencemaran struktur tanah karena tidak terurai dengan tanah, sehingga salah satu cara dengan didaur ulang.
Dari 2.022 siswa itu, berasal dari kelas X sebanyak 757 siswa, kelas XI sebanyak 691 siswa, kelas XII sebanyak 574 siswa.
Artana menyebutkan beragam bahaya akibat sampah plastik, mencemari struktur tanah, air dan udara, menyumbat saluran air, menghalangi resapan air, dan sinar matahari sehingga mengurangi kesuburan tanah, di samping merusak rantai makanan untuk tumbuhan dan makhluk air.
Cara menangani sampah plastik selain dengan daur ulang, bisa digunakan untuk kerajinan tangan. "Kalau sampah plastik dibakar menyebabkan polusi udara, udara dihirup bisa menyebabkan kanker," tambahnya.
Kasek Artana mengapresiasi semangat siswa yang antusias mengumpulkan sampah plastik, sehingga dengan cepat areal Pura Gumang bisa terbebas dari sampah plastik. Selain mengumpulkan sampah plastik, juga mengedukasi masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah plastik.
Sampah plastik yang dikumpulkan itu, kemudian diangkut ke sekolah, nantinya akan dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup.
Di bagian lain, Kadis Lingkungan Hidup I Nyoman Tari mengatakan, pemerintah siap menampung sampah plastik apalagi telah memiliki bank sampah. "Silakan bawa sampah plastik itu, jika belum dipilah masih bercampur, sampah plastik dibeli Rp 400 per kilogram jika sampah botol plastik dibeli Rp 2.000 per kilogram," katanya.
Belakangan ini, katanya, Dinas Lingkungan Hidup kesulitan sampah plastik. "Kami membutuhkan sampah plastik sebanyak-banyaknya, bank sampah siap menampung," tambah Tari.7k16
Komentar