nusabali

8.000 Anggota Delegasi Bakal Banjiri Nusa Dua

  • www.nusabali.com-8000-anggota-delegasi-bakal-banjiri-nusa-dua

Pertemuan Tahunan  IMF-Bank Dunia 2018

DENPASAR, NusaBali

Perekonomian Bali, khususnya sektor wisata diyakini memperoleh berkah lumayan menyusul pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di kawasan wisata Nusa Dua, Oktober 2018. Perkiraannya dari kamar hotel saja, sebanyak 90 juta dollar AS. Belum komponen dan jasa lainnya. Hal tersebut terungkap di sela-sela  kegiatan diskusi media oleh  Bank  Indonesia Perwakilan Bali terkait pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua Bali, Kamis (24/8). “Ini berkah buat Bali,” ujar Kepala Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

Karena itulah, IB Agung Partha menyatakan bersyukur pertemuan tahunan IMF- Bank Dunia dilaksanakan di Bali.  Karena menurutnya, even tersebut merupakan marketing gratis untuk kepariwisataan Bali khususnya. Namun  IB Agung Partha mengatakan  ada beberapa masalah yang mesti mendapat atensi untuk  kenyamanan pelaksanaan pertemuan  IMF- Bank Dunia. Di antaranya  pengaturan traffic atau lalu lintas, menghindari kemacetan di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya. Terus penanganan bau sampah di TPA Suwung. “Ini masalah yang mesti ditangani,” sarannya.

Sementara pendapatan  90 juta dollar dari sektor wisata khususnya sewa hotel, hitungan tersebut  diperoleh dengan perkiraan ada 18.000 anggota delegasi yang mengikuti rangkaian even tahunan IMF- Bank Dunia. Asumsinya tiap orang menyewa  1 kamar. Tarif kamar hotel berkisar antara 600 dollar sampai 750 dollar. Dari itulah diperoleh perkiraan 90 juta dollar tersebut, dengan perhitungan ada sekitar 13.500 kamar dari 300 hotel yang ada di kawasan Jimbaran, Sawangan, Nusa Dua dan Tanjung Benoa. Yang lainnya di Kuta, Sanur dan Ubud. K17

Diskusi yang dipandu oleh Ketua Satuan Tugas Pertemuan Tahunan 2018 IMF-Bank Dunia dari Bank Indonesia, Peter Jacobs, juga menampilkan ekonom Bank Permata Josua Pardede, Direktur Eksekutif INFID,Sugeng Bahagio.

Sugeng Bahgio mengatakan, penyelenggaraan kegiatan yang menunjukkan adanya kepercayaan dunia kepada Indonesia itu jangan hanya diukur dengan sukses Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan, tapi juga harus mendapatkan manfaat yang nyata.

Indonesia, katanya, harus bisa mengagendakan pembahasan yang menyangkut ketenagakerjaan, pertumbuhan ekonomi, investasi, bahkan termasuk pembiayaan yang saat ini sangat dibutuhkan Indonesia dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur. “Jangan sampai IMF atau Bank Dunia yang mempengaruhi kita, tapi justru Indonesia yang harus bisa mempengaruhi agenda pembangunan dunia,” kata Sugeng.

Karena itu, katanya, dalam kegiatan tersebut Indonesia tidak hanya menunjukkan keberhasilan dalam sejumlah sektor, tapi juga bisa memperoleh masukan dari negara lain untuk menyelesaikan masalah yang masih dihadapi Indonesia seperti peningkatan kualitas tenaga kerja, penguatan peran perempuan, strategi digital, dan partisipasi generasi milenial.

Sementara Josua Pardede mengatakan jika pembiayaan infrastruktur diagendakan maka itu berarti Indonesia mampu mengoptimalkan pertemuan tersebut karena mendapatkan manfaat jangka panjang.

Indonesia, katanya, masih menjadi tujuan investasi yang menarik sehingga momentum tersebut dapat juga dimanfaatkan untuk menggenjot investasi. “Kita harus bisa mempromosikan potensi investasi, termasuk pariwisata dan UMKM. Dorong investasi yang memiliki daya saing,salah satunya pariwisata,” katanya.

Pertemuan Tahunan 2018 IMF-Bank Dunia yang akan diselenggarakan pada 9-14 Oktober 2018 di Bali akan dihadiri 189 negara anggota dengan jumlah delegasi resmi sekitar 4.000 orang. Diperkirakan bakal ada 2.000 pertemuan secara simultan dalam kegiatan yang dihadiri oleh antara lain menteri keuangan, gubernur bank sentral, dan CEO industri keuangan negara anggota.*k17, ant

Komentar