nusabali

Hadapi Porprov, Buleleng Sertifikasi Pelatih Akuatik

  • www.nusabali.com-hadapi-porprov-buleleng-sertifikasi-pelatih-akuatik

SINGARAJA, NusaBali - Akuatik Indonesia Kabupaten Buleleng mensertifikasi 37 pelatih dari delapan klub renang.

Peningkatan kapasitas pelatih itu dilakukan melalui coaching clinic selama empat hari pada 8-10 November, dengan menghadirkan trainer profesional Albert Christiadi Sutanto. Pelatihan itu sebagai langkah awal persiapan Buleleng menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025.

Ketua Akuatik Buleleng Made Sumarga Jaya ditemui di KONI Buleleng, Jumat (8/11) kemarin mengatakan, Buleleng ingin bangkitkan lagi kejayaan atlet-atlet renang Buleleng sebelum Pandemi Covid-19 melanda. Dia berharap dengan penguatan kapasitas pelatih yang difasilitasi pengurus tahun ini dapat terus mendongkrak prestasi akuatik Buleleng.

“Saat pandemi tiga tahun off sehingga regenerasi terputus. Pada 2021-2023 kami mulai lagi dari awal dan sudah ada mulai muncul bibit-bibit renang di Porjar kemarin meraih 18 emas dan beberapa event kejuaraan nasional sudah mulai kelihatan juga,” kata Sumarga.

Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja ditemui di tempat yang sama, langkah Pengurus Akuatik Buleleng ini sudah sangat tepat. Dengan pelatihan ini, ditambah sarana prasarana yang sudah disiapkan untuk berlatih, tidak ada alasan lagi tidak meraih juara.

“Renang sudah kita fasilitas kolam yang berstandar nasional. Narsum pelatihan pelatih juga sudah hadir berbagi ilmu, jadi tidak ada alasan untuk aquatic tidak meraih emas dalam kejuaraan,” harap Wiratmaja.

Sementara itu, trainer Albert Christiadi Sutanto memberikan sejumlah materi yang dapat diterima pelatih akuatik di Buleleng. Selama empat hari, mantan perenang Indonesia ini akan memberikan materi teknik renang, teologi pelatihan energi kepelatihan, pembinaan prestasi,  psikologi hingga praktek metode drill langsung di kolam Nirmala Asri Banyuasri.

“Pertama harus punya mimpi dan tujuan, kita harus melangkah kemana, dia harus konsisten. Selama ini mereka hanya mempunyai komitmen. Setelah beberapa lama mereka kembali lemas dan kendor. Kalau itu terjadi di usia 18 tahun sudah berhenti, sedangkan tujuan kita atlet bisa berprestasi sampai di golden age usia 21-22 tahun,” terang Albert.

Meski baru pertama kali ke Buleleng coach Albert menyebut ada potensi untuk kemajuan olahraga akuatik ini. Terlebih sarpras berupa kolam standar sudah dimiliki untuk berlatih atlet sangat memungkinkan. k23

Komentar