Wamenbud Giring Ganesha Komitmen Lindungi Subak dari Gerusan Pariwisata
TABANAN, NusaBali.com - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha Djumaryo menaruh perhatian terhadap keberlanjutan subak di Pulau Dewata di tengah laju alih fungsi lahan sawah yang mengkhawatirkan.
Hal ini disampaikan Giring ketika menghadiri acara pembukaan Subak Spirit Festival di Subak Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Sabtu (9/11/2024). Festival ini sendiri diinisiasi Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI.
“Komitmen saya, Selasa (12/11/2024) besok, akan bertemu Kementerian Pariwisata untuk benar-benar bisa bekerja sama bagaimana subak bisa menjadi tempat pariwisata, di saat bersamaan juga, pembangunan di sekitar subak bisa dijaga sehingga subak itu tetap terjaga,” kata Giring.
Eks vokalis grup musik Nidji ini menyadari, subak sebagai sawah, budaya agraris, dan rumah perekonomian petani di Bali sedang menghadapi masalah besar. Ada tantangan sumber daya air, penyempitan lahan pertanian, dan ancaman pencemaran.
“Tantangan ini mengingatkan kita akan pentingnya regenerasi petani dan inovasi pertanian untuk menjaga kelestarian, kesejahteraan desa dan kebudayaan di sekitar sistem subak,” imbuh eks Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
Di samping itu, Giring mengaku memiliki beban moral terhadap upaya pelestarian subak yang beririsan dengan tantangan pembangunan pariwisata. Sebab, Bali pernah menjadi rumahnya selama tahun 2021, masih dalam bayang-bayang pandemi Covid-19.
Selama berdomisili di Pulau Dewata inilah Giring mengenal subak, meski masih sebatas hamparan sawah hijau yang memanjakan mata. Kata Giring, subak pertama yang ia tahu ketika berkunjung ke Desa Ubung Kaja, Denpasar.
“Dari awal saya sudah tersentuh dengan hamparan hijau sawah yang luar bisa dan bertemu dengan petani yang berdedikasi, menjaga, dan meneruskan nilai-nilai luhur, bukan saja teknik pertaniannya,” beber wakil Menteri Kebudayaan Fadli Zon ini. *rat
Komentar