Pohon Kelapa Timpa Dapur Warga
pohon tumbang
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
Kepala Lingkungan Genteng
Kepala Pelaksana BPOBD
Ida Ketut Arimbawa
AMLAPURA, NusaBali - Dapur milik warga di Lingkungan Genteng, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem milik I Gusti Nyoman Nama Yasa, 30, tertimpa pohon kelapa yang tumbang dari arah tegalan. Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem melakukan pemotongan batang pohon, sekaligus melakukan edukasi kepada warga.
Pohon kelapa yang tumbang menimpa dapur di Lingkungan Genteng, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem Minggu (10/11) pukul 05.30 Wita. Pemilik dapur itu I Gusti Nyoman Nama Yasa yang melaporkan langsung kejadian tersebut ke BPBD Karangasem di Jalan Nenas, atas laporan itu petugas BPBD melakukan penanganan dengan membawa 2 chainsaw dikoordinasikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD I Nyoman Soko Wijaya, dibantu petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) I Nengah Dwiarta.
Pohon kelapa dengan panjang 10 meter dan diameter sekitar 25 cm yang tumbang, menimpa atap dapur, hanya saja tidak terjadi kerusakan yang signifikan.
Kepala Lingkungan Genteng, Kelurahan Subagan Jro Mangku Murya membenarkan ada pohon tumbang. "Kejadiannya di tengah tegalan, sudah dapat penanganan dari petugas BPBD," jelas Mangku Murya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik I Nyoman Soko Wijaya mengingatkan warga, agar lebih waspada jelang musim hujan. Sebab, bahaya pohon tumbang sulit diprediksi. "Jelang musim hujan, warga yang tinggal di tegalan mesti meningkatkan kewaspadaannya, terutama pemukimannya di dekat pohon kelapa," jelas Soko Wijaya.
Kata dia, bencana pohon tumbang sulit diprediksi. Walau secara fisik kelihatannya pohon masih subur, dengan daunnya masih lebat, kenyataannya banyak akarnya telah keropos, itu yang menyebabkan terjadi pohon tumbang di saat hujan turun disertai tiupan angin cukup kencang.
Kepala Pelaksana BPOBD Ida Ketut Arimbawa juga mengimbau bagi pemilik pohon, jika mengetahui, akarnya telah keropos dan membahayakan, sebaiknya ditebang. Batang kayunya bisa digunakan untuk bahan bangunan, dari pada dibiarkan tumbang bisa membahayakan warga, merusak bangunan dan batang pohonnya tidak lagi bisa digunakan.
"Kami sudah bersurat ke delapan kecamatan agar berkoordinasi dengan perbekel dan kelian banjar, agar mengimbau warganya menebang pohon yang telah lapuk yang tumbuh di pinggir jalan. Atau minta bantuan BPBD, siap membantu menebang," katanya.
Terlebih lagi katanya, BPBD memiliki 15 chainsaw, siap digunakan petugas jika terjadi bencana pohon tumbang di beberapa titik. 7k16
1
Komentar