nusabali

Mendadak Gangguan Jiwa Pasca Potong Pohon Roboh di Pura Dalem See

  • www.nusabali.com-mendadak-gangguan-jiwa-pasca-potong-pohon-roboh-di-pura-dalem-see
  • www.nusabali.com-mendadak-gangguan-jiwa-pasca-potong-pohon-roboh-di-pura-dalem-see

Dari hasil nunasang kepada Jero Balian, diperoleh petunjuk nikala korban Gede Gunawan kepongor akibat potong pohon Kepuh keramat di Pura Dalem See, Nusa Penida.

Kemudian, kata Dewa Wisasta, korban Gunawan tetap berdinas seperti biasa pasca evakuasi pohon keramat roboh di Pura Dalem See. Hanya saja, saat malam tahun baru, 31 Desember 2015, Gunawan menyampaikan akan pergi ke Buleleng keesokan harinya, 1 Januari 2016, untuk melayat seorang kerabatnya yang meninggal dunia. 

“Saya sebetulnya sempat mencegah supaya dia (Gunawan) agar tidak berangkat ke Buleleng, karena akan diajak merayakan Tahun Baru 2016 dengan kumpul bersama. Namun, yang bersangkutan menolak. Dia bilang, ‘kalau kumpul-kumpul bersama kan masih bisa tahun depan, Pak’,” beber Dewa Wisasta.

Namun, kejanggalan mulai muncul saat korban Gunawan masuk kantor pertama di awal Tahun Baru 2016, Sabtu (2/1) pagi pukul 07.30 Wita. Kala itu, Gunawan yang dikenal sopan dan disiplin, mendadak berubah sikap. Bahkan, korban seketika mencak-mencak kepada rekan maupun atasannya. ”Kami bingung atas perubahan sikapnya itu. Kami lantas menyampaikan persoalan ini ke pihak keluarganya (di Desa Tusan),” tandas Dewa Wisasta.

Beberapa hari kemudian, pihak keluarga Gunawan nunasang (mohon petunjuk niskala) kepada seorang balian di Desa Tusan. Berdasarkan hasil penerawangan niskala Jero Balian, diperoleh petunjuk kalau Gunawan kepongor akibat potong pohon Kepuh keramat di Pura Dalem See. 

Karena itu, menurut Dewa Wisasta, korban Gunawan dengan didampingi keluarganya kembali berangkat ke Nusa Penida untuk menghaturkan banten guru piduka di Pura Dalem See, Desa Pakraman Ped. “Kami juga disambut oleh krama setempat. Mereka turut bersama-sama dalam upacara itu,” ungkap Dewa Wisasta.

Kendati sudah menggelar upacara guru piduka di lokasi pohon roboh areal pura Dalem See, kondisi Gunawan tetap belum ada perubahan. Oleh keluarganya, Gunawan diajak metamba (berobat) ke kawasan Gira Buda, Desa Tusan. “Tadi (kemarin) saya hubungi pihak keluarganya. Disebutkan, kondisi Gunawan sudah mulai pulih. Rencanya, dia akan pulang besok (hari ini),” tegas Dewa Wisasta.

Sementara itu, Kelian Adat Banjar Prapat, Desa Pakraman Ped, I Ketut Lama, menyatakan pohon Kepuh di areal Pura Dalem See roboh pada 26 Desember 2015 pagi pukul 08.00 Wita. Akibatnya,, tiga palinmggih hancur, yakni Palinggih Gedong (2 unit) dan Palinggih Pengadangan (1 unit). Selain itu, tembok penyengker pura juga ambruk sepanjang 8 meter.

Menurut Ketut Lama, pohon Kepuh di areal pura Dalem See memang sudah tua, umurnya diperkirakan mencapai ratusan tahun. Warga setempat amat mengkeramatkan pohon Kepuh tua ini. “Pohon Kepuh itu memang dikeramatkan, buktinya ada palinggih di bawahnya,” jelas Ketut Lama kepada NusaBali, Senin kemarin. 7 w

Komentar