Dengar dan Serap Aspirasi Krama Badung, Suyadinata Ditanya Solusi Soal Sampah
MANGUPURA, NusaBali.com - Pasangan calon (Paslon) Bupati - Wakil Bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) menghadiri acara dengar dan serap aspirasi Krama Badung di Hotel Made, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Rabu (6/11). Dalam kesempatan tersebut, Suyadinata ditanya solusi soal sampah.
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh para generasi Z. Para generasi muda ini mempertanyakan program Suyadinata terkait penanganan sampah di Kabupaten Badung, utamanya sampah dari limbah hotel terutama sampah makanan sisa, serta masalah sampah lainnya.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan para generasi muda terkait masalah sampah ini, Paslon Suyadinata memberikan solusi jitu untuk menuntaskan hal tersebut. Calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata memberikan solusi pembuatan pararem mengenai sampah. “Masalah sampah ini adalah persoalan kita bersama. Terkait persoalan sampah sisa makanan, sejumlah kelompok masyarakat sudah ada melakukan kerjasama dengan pihak hotel dan restoran di Badung untuk memanfaatkannya sebagai sumber makanan untuk peternakan,” ujarnya.
“Namun ada sampah-sampah lain yang perlu ditangani dengan baik. Nanti Kita akan tuntaskan masalah sampah ini dari tingkat sumber melalui adat. Dari pemilahan kita buatkan regulasinya dan desa adat harus membuat perarem tentang pengelolaan sampah di tingkat desa adat. Untuk itu perarem lah yang nantinya menyelesaikan, dalam perarem ada sanksi adat. Dari 546 banjar adat dan 122 desa adat, kita akan bangun TPS3R di setiap satu desa adat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Alit Yandinata menjelaskan, ia akan mencontoh konsep yang dilakukan oleh Desa Adat Bindu yang pengelolaan sampahnya sangat baik dan ini bisa dicontoh nantinya oleh desa adat lainnya. “Untuk itulah kami menyediakan program dana Rp 2 miliar untuk Desa Adat, salah satunya bisa digunakan dalam penanganan masalah sampah ini, karena merupakan penanganan di bidang palemahan. Apabila nanti warga tidak mematuhi perarem yang dibuat oleh desa adat, warga akan tidak dilayani pengambilan sampahnya. kita juga nanti siapkan dua tong sampah organik dan non organik untuk masyarakat memilah sampah rumah tangganya,” jelasnya.
Sementara Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa menambahkan, masalah sampah adalah masalah bersama. Pihaknya ingin betul-betul maksimal menyelesaikan masalah sampah ini. “Ke depan kita akan buatkan Perda mengenai sampah ini yang nantinya bisa sebagai perarem di desa adat. Jika nanti kita dipercaya memimpin Badung, masalah sampah ini kita akan selesaikan di hulu,” terangnya.
“Mesin secanggih apapun harus kita beli untuk menyelesaikan masalah sampah ini, begitu juga mekanik nya juga harus kita latih sehingga profesional dalam pengolahan sampah ini. Dan jujur masalah sampah ini akan kita selesaikan semaksimal mungkin, bahkan dalam kepemimpinan kami selama setahun kita akan konsenkan masalah penanganan sampah ini,” jelasnya.
Selain membahas masalah sampah, paslon Suyadinata juga menjelaskan sejumlah programnya di antaranya Rp 1 miliar untuk banjar adat, pendidikan gratis baik swasta dan negeri, membuat program satu KK satu sarjana, santunan kematian Rp 25 juta, santunan lansia Rp 2 juta per bulan dan pembagian daging setiap hari raya. Di akhir kegiatan serap aspirasi tersebut, para advokasi di Badung mendeklarasi untuk memenangkan paslon nomor urut 1 untuk di Kabupaten Badung dan di tingkat Provinsi Bali.ind
Komentar