nusabali

90 Penerbangan Domestik-Internasional Batal

Pada Rabu Kemarin, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, NTT

  • www.nusabali.com-90-penerbangan-domestik-internasional-batal

Jumlah pembatalan kemarin setara dengan sekitar 20 persen dari total penerbangan harian, yakni 400-an penerbangan yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai 

MANGUPURA, NusaBali
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Pada, Rabu (13/11) hingga pukul 13.00 Wita tercatat 90 penerbangan dibatalkan terdiri dari 26 penerbangan domestik dan 64 penerbangan internasional. Sebelumnya antara 4-12 November total jumlah penerbangan yang mengalami pembatalan sebanyak 80 penerbangan, baik domestik dan internasional. 

Dari data yang dihimpun pada Rabu (13/11) pukul 13.00 Wita, sebanyak 90 penerbangan terdampak yang terdiri dari 26 penerbangan domestik dan 64 penerbangan internasional. Rincian dari penerbangan domestik yang terdampak adalah 13 keberangkatan dan 13 kedatangan, sedangkan rincian penerbangan internasional yang terdampak adalah 34 keberangkatan dan 30 kedatangan. 

General Manager (GM) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan seluruh instansi komunitas bandara telah menjadikan peristiwa tersebut sebagai atensi bersama. Menurutnya, jumlah pembatalan yang terjadi Rabu kemarin setara dengan sekitar 20 persen dari total penerbangan harian, yakni 400-an penerbangan yang beroperasi di Bali. Pembatalan ini, lanjutnya, sebagian besar disebabkan oleh keputusan maskapai asing yang mengutamakan faktor keselamatan sebagai pertimbangan utama. 

“Safety atau keselamatan menjadi prioritas utama bagi mereka. Maskapai, khususnya dari Australia sangat berhati-hati dalam memutuskan jadwal penerbangan di kondisi yang dirasa berisiko," ujar Ahmad Syaugi saat ditemui, Rabu siang kemarin. Dia menambahkan jumlah pembatalan tersebut terbilang besar dibandingkan periode tanggal 4-12 November (8 hari) yang jumlahnya tidak mencapai 0,25 persen dari total penerbangan yang dijadwalkan di Bandara Ngurah Rai. Keputusan ini sepenuhnya didukung oleh pihak bandara, terutama jika maskapai merasa kondisi belum sepenuhnya aman untuk terbang.

“Kalau kita tidak ada masalah, karena kita mendukung kalau mereka tidak mau terbang dalam kondisi seperti ini,” tambahnya. Syaugi merinci, pada Rabu kemarin hingga pukul 13.00 Wita terdapat 26 penerbangan domestik, yaitu 13 keberangkatan dan 13 kedatangan yang terdampak. Sementara terdapat 64 penerbangan internasional, yakni 34 keberangkatan dan 30 kedatangan yang terdampak. Sehingga sampai pukul 13.00 Wita, penerbangan yang terdampak sebanyak 90 penerbangan. 

“Alhamdulillah dari data jam 13.00 Wita anginnya sudah turun ke bawah jadi memang menggemuk tapi anginnya yang sebesar itu sudah ke bawah,” terangnya. Untuk rute domestik, baik yang datang maupun berangkat, penerbangan yang terdampak pembatalan adalah rute Labuan Bajo dengan 4 keberangkatan dan 4 kedatangan, rute Jakarta dengan 4 keberangkatan dan 4 kedatangan, rute Lombok dengan 3 keberangkatan dan 3 kedatangan, rute Tambolaka dengan 2 keberangkatan dan 1 kedatangan, serta rute Sumbawa dengan 1 kedatangan. Sementara itu, untuk rute internasional, baik yang datang maupun berangkat, penerbangan yang terdampak pembatalan adalah rute Singapura dengan 4 keberangkatan dan 2 kedatangan, rute Hong Kong dengan 2 keberangkatan dan 1 kedatangan, rute Doha dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, rute Delhi dengan 1 keberangkatan, rute Bangalore dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, rute Darwin dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, kemudian rute Sydney dengan 4 keberangkatan dan 4 kedatangan

Calon penumpang pesawat antre di area helpdesk penumpang Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Rabu (13/11). –ANTARA 

Selanjutnya, rute Melbourne dengan 6 keberangkatan dan 6 kedatangan, rute Kuala Lumpur dengan 5 keberangkatan dan 4 kedatangan, rute Brisbane dengan 2 keberangkatan dan 2 kedatangan, rute Pudong dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, rute Gold Coast dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, rute Perth dengan 2 keberangkatan dan 3 kedatangan, rute Cairns dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, rute Adelaide dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan, serta rute Incheon dengan 1 keberangkatan dan 1 kedatangan.

Syaugi juga mengatakan jika pembatalan juga terjadi pada Selasa (12/11) yang mempengaruhi 12 penerbangan domestik, yakni 7 keberangkatan dan 5 kedatangan, serta 22 penerbangan internasional, terdiri dari 12 keberangkatan dan 10 kedatangan. 

“Di dokumen CASR itu, jadi semua keputusan itu ada di kapten. Kita sebagai pemangku bandara memberikan data tetapi keputusan itu ada di kapten mau terbang atau tidak. Kaptenlah yang lihat karena dia memiliki pengalaman, kita tidak punya pengalaman di udara,” tegasnya. Untuk penumpang yang terdampak, bandara dan maskapai disebut telah memberikan pilihan untuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang. Untuk pelayanan bagi penumpang penerbangan terdampak, pihak bandara menyiapkan penempatan helpdesk di lantai 2 terminal internasional dan di terminal domestik disiapkan di area customer service maskapai. 

Sebagai langkah antisipasi, PT Angkasa Pura Indonesia melakukan pengamatan aerodrome dengan metode papertest. “Hasilnya negatif, tidak ditemukan abu vulkanik di area bandara," ungkap Ahmad Syaugi, sembari menambahkan bahwa kondisi tersebut juga dikonfirmasi oleh BMKG melalui prediksi arah abu vulkanik serta observasi airspace yang dipantau oleh Perum LPPNPI dan laporan dari pilot. Sehingga dapat dinyatakan oleh otoritas bandara setempat, ruang udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu kemarin tidak terdampak abu vulkanik dan bandara beroperasi normal.

“Bandara juga telah memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP), berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam,” jelasnya. Ahmad Syaugi juga menerangkan jika posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh stakeholder terkait. “PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh instansi komunitas bandara senantiasa memperbarui perkembangan situasi dan berharap kondisi dapat segera normal kembali,” pungkasnya. 

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Kabupaten Badung memperbarui pengamatan potensi debu vulkanik per jam akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT. “Kami cek setiap satu jam sekali dengan menempatkan kertas hitam untuk mengamati abu vulkanik,” kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Pande Putu Hadi Wiguna, Rabu kemarin.  

Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan kertas hitam pada pukul 15.00 Wita, lanjut dia, belum ditemukan adanya debu vulkanik di wilayah udara Bandara I Gusti Ngurah Rai. Stasiun Meteorologi Ngurah Rai memperkirakan arah angin bergerak dari arah timur dan timur laut-timur pada lapisan ketinggian 3.000 kaki hingga 18 ribu kaki dengan kecepatan 05-15 knot hingga pukul 20.00 Wita. Sedangkan pengamatan satelit cuaca Himawari per pukul 13.00 Wita, sebaran debu vulkanik terdeteksi mengarah ke barat-barat laut dari sumber erupsi dari Flores Timur.

Sementara itu, prakiraan cuaca di Bandara Ngurah Rai hingga Kamis (14/11) hari ini pukul 14.00 Wita, arah angin diperkirakan bergerak dari tenggara dengan kecepatan 10 knot dan jarak pandang 10 kilometer. Berdasarkan data pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, saat ini bandara masih beroperasi normal dan melayani sejumlah penerbangan domestik dan internasional baik untuk kedatangan dan keberangkatan. 7 ol3

Komentar