nusabali

Anak Muda Denpasar Garap Properti Ogoh-Ogoh untuk Karya di Pura Jagatnatha

  • www.nusabali.com-anak-muda-denpasar-garap-properti-ogoh-ogoh-untuk-karya-di-pura-jagatnatha

DENPASAR, NusaBali.com – Dalam menyambut rangkaian upacara di Pura Jagatnatha Denpasar, kreativitas para pemuda Denpasar kembali ditunjukkan melalui pembuatan properti ogoh-ogoh dengan karakteristik seni tinggi. Bukan hanya penjor, ogoh-ogoh yang dikerjakan oleh pemuda dari berbagai kecamatan di Denpasar juga menjadi daya tarik dalam perayaan ini.

Salah satu pemuda yang terlibat dalam proyek ogoh-ogoh ini adalah Dwiaga Yogiswara atau akrab disapa Aga, seorang alumni ISI Denpasar dari Abian Kapas Tengah, Desa Sumerta, Denpasar Timur. Aga dikenal sebagai undagi (pembuat) ogoh-ogoh di banjarnya. Menjelang piodalan di Pura Jagatnatha, Aga dan timnya diberikan kesempatan untuk membuat ogoh-ogoh bertemakan dewa sebagai bagian dari properti upacara tersebut.

“Kami mengerjakan ogoh-ogoh dengan menonjolkan karakter Dewa Indra atau Dewa Iswara, yang merupakan dewa penguasa arah timur. Meskipun tidak dilombakan, kami tetap menggunakan bahan ramah lingkungan dan membuatnya setinggi 2,5 meter dengan anggaran sekitar Rp10-15 juta,” kata Aga saat diwawancara, Senin (11/11/2024).

Ogoh-ogoh ini terdiri dari dua karakter, yaitu Dewa Indra dan wahana (kendaraan) sang dewa, yaitu gajah. Proses pengerjaan dilakukan bersama timnya di rumahnya di Jalan Pucuk, Denpasar Timur, sejak akhir Oktober lalu. Rencananya, properti ogoh-ogoh ini akan dikirim ke Pura Jagatnatha pada 20 November 2024 mendatang.

“Kami bersyukur dengan adanya proyek seperti ini karena memberi kami, generasi muda, ruang untuk berkarya dan ngayah (berbakti). Melalui karya ini, kami ingin menunjukkan karakter Dewa Indra sebagai bagian dari Dewata Nawa Sanga yang berperan sebagai penguasa arah mata angin timur. Harapannya, masyarakat semakin memahami dewa-dewa yang berada di masing-masing arah mata angin dan peran mereka,” jelas Aga.

Ia juga menambahkan, konsep yang diusung dalam ogoh-ogoh ini adalah semi-tradisional dengan perpaduan antara tradisi Bali dan gaya realistis. Harapannya, selain menambah kesakralan upacara, ogoh-ogoh ini juga bisa memberikan dampak positif bagi Denpasar.

“Semoga piodalan di Pura Jagatnatha berjalan lancar, membawa kemajuan ekonomi, meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan di Denpasar. Kami berharap Kota Denpasar mampu terus memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan UMKM, seni, budaya, dan kualitas sumber daya manusia,” tutup Aga.

Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, akan berlangsung pada Sabtu (16/11/2024), bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima.

Rangkaian upacara ini sudah dimulai sejak 26 Maret 2024 dengan acara Maturan Penenten dan Nunas Pamuput Tawar, serta akan berlanjut dengan Macaru Panca Kelud pada 1 November 2024, Melasti, dan Mapepada Karya pada 14 November. Setelah puncak acara pada 16 November, kegiatan akan diikuti dengan Bakti Penganyar pada 17 November mendatang. *m03

Komentar