7 Kasus Rabies Menimpa Bangli
Tujuh kasus anjing positif rabies ditemukan di wilayah Bangli, Januari – Juni 2017.
BANGLI, NusaBali
Sedangkan, tahun 2016 di Bangli, terdapat 27 kasus anjing positif rabies.Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas PKP Bangli Sri Rahayu, Kamis (24/8). Vaksinasi massa berakhir per Juli 2017, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, tetap melakukan penyisiran anjing yang belum divaksinasi atau pun didata.
Sri Rahayu mengungkapkan tujuh kasus anjing positif rabies ditemukan di Desa Sukawana, Bantang, Songan A, Ulian, Kecamatan Kintamani. Selain itu, di Desa Pengiangan, Kecamatan Susut, Kecamatan Kintamani, dan Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. Kasus anjing positif rabies yang berulang terjadi di Desa Pengotan, Desa Sukawana serta Desa Songan A, Kintamni. "Kami lakukan eliminasi anjing dan vaksinasi terukur," ujarnya.
Disinggung terkait pelaksanaan vaksinasi, pihaknya menyampaikan program vaksinasi massal yang dicanangkan pemerintah belum mampu mencakup secara keseluruhan di Bangli. Hingga 31Juli 2017 dari total jumlah estimasi 52.329 ekor anjing, yang baru divaksinasi 32.786 ekor dan eliminasi 1.853 ekor. "Estimasi 52.329, sedangkan cakupan baru 62,65 persen. Target kami sampai tahun ini, estimasi bisa dipenuhi," jelasnya.
Guna memehuni estimasi tersebut, Dinas PKP terus menyisir melalui petugas di desa. Pada September mendatang, akan dijadwalkan vaksinasi. “Petugas melalui kader desa kini terus menyisir anjing, jika dirasa jumlahnya ajing yang belum divaksin masih tinggi, maka pada September dijadwalkan mevaksinasi penyisiran secara serempak di tiap-tiap desa,’’ jelasnya.
Dia menambahakan cakupan anjing yang belum divaksin bisa bertambah, mengingatkan anjing terus berkembang biak. Sementara itu, jumlah anjing yang diestimasi belum divaksin terdapat di Kecamatan Kintamani. Salah satu di Desa Awan, Kintamani dari estimasi 276 ekor yang telah divaksin baru 58 ekor sehingga cakupannya baru 18,12 persen.
Vaksin rabies dari dana APBD Bangli 2017 diplot untuk 4.300 dosis dan mendapat glotoran vaksin dari pemerintah Provinsi Bali 37.500 dosis. Jelas Sri Rahayu, vaksin yang diajukan terbilang sangat kecil dibandingkan estimasi puluhan ribu anjing, krena program vaksinasi dibackup oleh provinsi dan dana APBD Rp 200 juta.*e
Komentar