PSSI Akan Kembali Evaluasi STY
Saya bertanggung jawab atas prestasi PSSI sampai hari ini. Mohon maaf hasilnya mengecewakan, saya tahu euforia masyarakat sangat luar biasa, tetapi saya mohon ini belum selesai.
JAKARTA, NusaBali
Ketua PSSI Erick Thohir akan kembali mengevaluasi pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY), usai pencapaian di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kini Indonesia jadi juru kunci di klasemen sementara Grup C dan baru meraih tiga poin dari lima laga.
Evaluasi yang akan dilakukan Erick Thohir tidak hanya untuk STY, tapi juga seluruh pelatih timnas level usia maupun timnas putri seperti Satoru Mochizuki alias Mochi.
"Saya bertanggung jawab atas prestasi PSSI sampai hari ini. Mohon maaf hasilnya mengecewakan, saya tahu euforia masyarakat sangat luar biasa, tetapi saya mohon ini belum selesai," ucap Erick Thohir. Menurut Erick, Indonesia masih memiliki lima laga lagi, dan posisi 3-4 Grup C jadi targetnya da akan mencoba memaksimalkan laga tersebut.
Menurutnya, prestasi itu bukan beban dari pemain atau pelatih, tapi beban dirinya dan siap bertanggung jawab. Sementara itu, kapten timnas Indonesia Jay Idzes menegaskan timnya harus segera bangkit setelah kalah 0-4 dari Jepang, yang membuat jadi satu-satunya tim yang belum meraih kemenangan di Grup C. Berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (15/11), jadi kekalahan kedua Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dari lima laga. Itu juga kekalahan pertama skuad Garuda di SUGBK selama putaran ketiga setelah imbang 0-0 melawan Australia, September lalu.
"Tentu kami sangat kecewa setelah menghadapi lawan yang begitu kuat ini. Tapi ini bukan tentang hasil lagi karena kami harus segera bangkit," kata Idzes. Indonesia menciptakan beberapa peluang berbahaya pada laga ini, namun karena buruknya penyelesaian akhir, tak ada bola yang menembus gawang Zion Suzuki. Satu-satunya peluang terbesar tercipta pada menit kedelapan saat Ragnar Oratmangoen berhadapan satu lawan satu dengan Suzuki. Sialnya, kiper Parma itu mampu menepis tendangan Ragnar.
"Kami tidak pernah menyerah. Kami tidak pernah kehilangan harapan," kata bek Venezia tersebut. Pada laga itu, Indonesia seakan mendapatkan pelajaran dari Jepang. Yakni, mereka tak boleh lengah dan membuat kesalahan sedikit pun di level tertinggi. Satu kesalahan akan langsung dihukum lawan dan dalam konteks ini, Jepang menghukum Indonesia yang melakukan banyak kesalahan sendiri.
Lebih lanjut, Idzes juga mengapresiasi kehadiran suporter di SUGBK yang dipadati sekitar 60 ribu orang. Dia berharap mereka memberikan suntikan energi yang sama saat Indonesia menjamu Arab Saudi, Selasa (19/11).
Indonesia masih belum menang di Grup C, dan menelan dua kekalahan dan tiga kali imbang. Padahal, Timnas sempat menjalani start baik di awal Grup C, dengan menahan dua langganan Piala Dunia, Arab Saudi dan Australia.
Namun, dalam dua laga terakhir di putaran ketiga, Indonesia selaku kalah. Dimulai dari China 1-2 pada 15 Oktober 2024. Terbaru, Indonesia dihabisi Jepang 0-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Jumat (15/11). ant
1
Komentar