Bandara Bali Utara Bukan Jualan Politik, Sudah MoU saat Presiden Prabowo ke China
SINGARAJA, NusaBali.com - Rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara (North Bali International Airport) kembali ditegaskan sebagai langkah nyata, bukan sekadar "jualan politik". Hal ini disampaikan oleh Made Mangku Pastika, mantan Gubernur Bali (2008-2018), saat menerima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana, di kediamannya di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, Minggu (17/11/2024).
Kedatangan Sugawa Korry dan Suardana dalam rangka Medarmaswaka, untuk memohon restu kepada sosok yang dihormati. Pada kesempatan itu pula, Mangku Pastika memberikan dukungannya sekaligus menjelaskan perkembangan terbaru proyek Bandara Internasional Bali Utara.
Mangku Pastika mengungkapkan bahwa pembangunan bandara ini bukanlah wacana belaka. "Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sudah menegaskan komitmennya. Bahkan, MoU dengan perusahaan Tiongkok, ChangYe Construction Group, telah ditandatangani di Beijing," ujarnya menyebut kunjungan Prabowo ke China 8-10 November 2024.
Sebagaimana diketahui pada Minggu (10/11/2024), sejumlah nota kesepahaman antara Indonesia dan China telah ditandatangani di Hotel The Peninsula Beijing.
Bandara di Buleleng yang menjadi salah satu investasi China, nantinya dirancang menggunakan teknologi ramah lingkungan ini akan berdiri di atas lahan reklamasi di Kecamatan Kubutambahan, tanpa menggusur lahan warga maupun situs suci. Dengan dukungan dana dari perusahaan asal Tiongkok, proyek ini ditargetkan rampung pada 2027 dan akan dilengkapi tiga landasan pacu (runway).
Menurut Mangku Pastika, proyek ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Buleleng dan Bali Utara secara umum. "Pembangunan bandara ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan kualitas SDM melalui sekolah-sekolah penerbangan, dan mempercepat pemerataan ekonomi di Bali," katanya.
Dia juga menepis anggapan pesimistis yang menyebut bandara ini hanya melayani penerbangan domestik. "Bandara ini akan menjadi bandara internasional modern yang ramah lingkungan. Jangan lagi ada nada-nada pesimis," tegasnya.
Sementara itu, Nyoman Sugawa Korry, menyampaikan optimisme terhadap pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Menurutnya, realisasi bandara ini sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Buleleng.
Rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara ini menjadi simbol harapan baru bagi pemerataan pembangunan di Pulau Dewata, khususnya bagi kawasan Bali Utara, Bali Timur, dan Bali Barat.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, mengungkapkan proyek Bandara Bali Utara dengan anggaran sebesar Rp 50 triliun adalah murni menggunakan dana swasta tanpa Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ataupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bali. Ia menargetkan satu runway Bandara Internasional Bali Utara bisa beroperasi pada 2027.
Komentar