Konsumen Optimistis dengan Perekonomian Bali
DENPASAR,NusaBali - Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Oktober 2024 yang tercatat sebesar 142,8.
Meskipun sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 145,7 namun Keyakinan Konsumen tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia(KPwBI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan Senin(18/11). Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada bulan Oktober 2024.
“Optimisme konsumen yang tetap terjaga tersebut sejalan dengan tingkat inflasi yang terkendali serta didorong oleh perayaan Hari Raya Keagamaan Kuningan,” jelasnya.
Untuk diketahui hari raya Kuningan jatuh pada Sabtu (5/10) yang merupakan rangkaian dari hari Raya Galungan 10 hari sebelumnya pada Rabu, 25 September.
Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.
Erwin Soeriadimadja, mengatakan tetap terjaganya Keyakinan Konsumen di Bali pada Oktober 2024 ditopang capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Tetap terjaganya IKE dipengaruhi seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan. Saat ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 2,9% (mtm) dari 137,0 menjadi sebesar 141,0.
Selain itu, keyakinan konsumen ditopang IEK terutama pada Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang yang tumbuh 2,8% (mtm) menjadi sebesar 149,0.
Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang berpotensi mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat.
”Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata Erwin Soeriadimadja.
Untuk itu Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas. Tujuannya guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target 2,5%±1%.
Selain itu, perlu upaya menjaga daya beli petani dengan mendorong terciptanya ekosistem pangan terintegrasi melibatkan Perumda sebagai offtaker untuk menjaga stabilitas harga,. Dan dengan margin harga di tingkat petani dan konsumen yang lebih berimbang.k17
Komentar