SMK 2 Negara Kemalingan
Pelaku diduga komplotan speliasis pembobol brankas.
NEGARA, NusaBali
Ruangan Kepala SMK 2 Negara di Banjar Baluk Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana dibobol maling, Jumat (25/8). Pelaku berhasil membobol brankas dan membawa kabur uang Rp 12 juta. Kasus pembobolan brankas ini merupakan kejadian ketigakalinya di Jembrana dalam kurun 2 bulan terakhir.
Berdasar informasi, kasus pencurian itu pertama kali diketahui petugas kebersihan, Ni Ketut Suatri, 55, sekitar pukul 05.00 Wita. Ketika itu, saksi yang tinggal di mes belakang sekolah hendak menyapu di ruangan kantor sekolah. Begitu sampai di teras kantor sekolah, saksi kaget melihat jendela dan terali di ruangan kepala sekolah telah terbuka. Saksi juga melihat brankas di ruangan kepala sekolah tergeletak dengan keadaan terbuka di belakang ruang praktek kelautan, sekitar 200 meter dari ruangan kepala sekolah.
Saksi kemudian memberitahukan dua petugas waker, Komang Winana, 52, dan I Ketut Rauh, 65, yang sama-sama tinggal di mes belakang sekolah. Setelah itu, saksi-saksi menghubungi Kepala Sekolah, I Ketut Suartika, yang kemudian melapor ke polisi. Sementara Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengaku setelah menerima laporan langsung turun melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, pelaku diduga lebih dari satu orang. Kawanan maling beraksi dengan linggis untuk mencongkel jendela serta teralinya di ruang kantor kepala sekolah, termasuk brankas tersebut.
“Brankasnya sempat diangkut dibawa ke luar, kemudian dibobol. Sesuai laporan, uang Rp 12 juta di dalam brankas berhasil diambil. Sejumlah dokumen di dalam brankas masih dibiarkan berserakan,” ujar AKP Yusak Agustinus Sooai. Pelaku juga diduga komplotan spesialis pembobol brankas. Dalam kurun waktu dua bulan, pembobolan brankas di SMK 2 Negara merupakan kejadian ketiga di Jembrana. Sebelumnya, pembobolan brankas terjadi di Kantor Koperasi Maha Boga Marga (MBM) di Banjar Melaya Krajan, Desa/Kecamatan Melaya, Sabtu (10/6), dan sebuah dealer motor di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Sabtu (1/7). *ode
Berdasar informasi, kasus pencurian itu pertama kali diketahui petugas kebersihan, Ni Ketut Suatri, 55, sekitar pukul 05.00 Wita. Ketika itu, saksi yang tinggal di mes belakang sekolah hendak menyapu di ruangan kantor sekolah. Begitu sampai di teras kantor sekolah, saksi kaget melihat jendela dan terali di ruangan kepala sekolah telah terbuka. Saksi juga melihat brankas di ruangan kepala sekolah tergeletak dengan keadaan terbuka di belakang ruang praktek kelautan, sekitar 200 meter dari ruangan kepala sekolah.
Saksi kemudian memberitahukan dua petugas waker, Komang Winana, 52, dan I Ketut Rauh, 65, yang sama-sama tinggal di mes belakang sekolah. Setelah itu, saksi-saksi menghubungi Kepala Sekolah, I Ketut Suartika, yang kemudian melapor ke polisi. Sementara Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengaku setelah menerima laporan langsung turun melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, pelaku diduga lebih dari satu orang. Kawanan maling beraksi dengan linggis untuk mencongkel jendela serta teralinya di ruang kantor kepala sekolah, termasuk brankas tersebut.
“Brankasnya sempat diangkut dibawa ke luar, kemudian dibobol. Sesuai laporan, uang Rp 12 juta di dalam brankas berhasil diambil. Sejumlah dokumen di dalam brankas masih dibiarkan berserakan,” ujar AKP Yusak Agustinus Sooai. Pelaku juga diduga komplotan spesialis pembobol brankas. Dalam kurun waktu dua bulan, pembobolan brankas di SMK 2 Negara merupakan kejadian ketiga di Jembrana. Sebelumnya, pembobolan brankas terjadi di Kantor Koperasi Maha Boga Marga (MBM) di Banjar Melaya Krajan, Desa/Kecamatan Melaya, Sabtu (10/6), dan sebuah dealer motor di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Sabtu (1/7). *ode
Komentar