Menantikan Gelar Pahlawan Nasional untuk Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita (Kapten Mudita)
Sangat Mendukung, Danrem 163/Wirasatya Siap Kawal Usulan
Gelar pahlawan nasional untuk Kapten Mudita akan menjadi kebanggaan masyarakat Bangli, juga jadi spirit generasi muda untuk mengisi pembangunan Bangli
DENPASAR, NusaBali
Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra pimpin upacara peringatan gugurnya pahlawan Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita yang dipusatkan di Tugu Pahlawan Penglipuran, Bangli, pada Rabu (20/11). Peringatan ini digelar sebagai wujud penghormatan kepada sang pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia.
Danrem mengatakan kegiatan seperti ini harus diteruskan. Kata dia, dilihat dari perjuangan pahlawan Kapten Mudita harus diakui dia bertempur dan berjuang untuk NKRI. Maka dari itu pantas untuk menghormati perjuangannya. Lanjut Danrem, hal ini mesti dilakukan agar dijadikan pedoman bagi generasi penerus untuk membangun bangsa ini.
"Saya selaku putra Bangli sangat menghormati beliau. Kami sarankan ke depannya agar pelaksanaan ini lebih meriah lagi. Semua Kepala Desa, semua OPD Pemkab Bangli hadiri peringatan ini supaya bisa lebih memahami sejarah perjuangan Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita," ujar Brigjen Agung Hadisaputra. Danrem juga mengatakan Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita oleh Pemkab Bangli diusulkan untuk jadi Pahlawan Nasional. Jenderal bintang satu di pundak ini mengaku sangat setuju dengan usulan itu.
Dirinya berjanji akan mengawal usulan itu sampai Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita jadi pahlawan nasional. "Mudah-mudahan tahun 2025 gelar pahlawan nasional untuk Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita bisa turun. Kami juga berupaya terkait pangkat Brigjen Anumerta I Gusti Ngurah Rai. Kami juga sudah proses, sehingga Skep (Surat Keputusan) Presiden bisa turun bersamaan dengan Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita," harapnya.
Sementara ditanya terkait pengamanan Pilkada, Danrem menegaskan sejak awal telah berkomitmen membantu kepolisian untuk menjaga agar pelaksanaan Pilkada damai. "Harapan kami dalam pelaksanaan Pilkada aman dan lancar. Siapapun yang nantinya jadi pemenang, Bangli dan Bali harus tetap aman," tuturnya.
Sementara terkait usulan Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita menjadi Pahlawan Nasional, Pemkab Bangli sebelumnya telah menggelar seminar nasional membedah sepak terjang Kapten Anom Mudita. Saat ini Pemkab Bangli sedang menunggu proses verifikasi dari kementerian. Kepala Dinas Sosial Bangli I Wayan Jimat mengatakan proses pengajuan Kapten Anom Mudita untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional telah dilakukan. Segala persyaratan telah dipenuhi baik persyaratan umum maupun teknis.
Seperti adanya rekomendasi dari tokoh masyarakat, pejabat eksekutif, legisatif. "Semua organisasi kemasyarakatan sangat mendukung. Selain itu juga, telah dilaksanakan seminar nasional yang dihadiri oleh tokoh seluruh Bali," jelas Wayan Jimat saat diwawancarai, Jumat (8/11) lalu. Setelah itu, dilanjutkan pengajuan ke Gubernur Bali untuk mendapatkan rekomendasi. Kemudian diajukan ke Kementerian Sosial untuk segera mendapatkan pengakuan/gelar pahlawan nasional.
Lanjutnya, hasil komunikasi ke Kementerian Sosial bahwa secara persyaratan sudah dianggap lengkap sesuai hasil penilaian dokumen. "Sesuai penjelasan dari Kementerian Sosial bahwa tidak cukup dengan dokumen, namun akan ada verifikasi lapangan. Akan ada tim dari pusat baik Kementerian Sosial maupun seketretariat negara akan turun melakukan verifikasi sesuai dokumen persyaratan yang kami ajukan," kata Wayan Jimat.
Verifikasi akan dilakukan pada tahun 2025. Setelah verifikasi tersebut dan sudah sesuai dengan persyaratan, pihaknya yakin gelar pahlawan nasional bisa diraih.
"Saya optimis bahwa persyaratan itu dapat dipenuhi dan pengakuan gelar itu bisa kami dapatkan. Seluruh masyarakat Bangli sudah mendukung dan juga seluruh stakeholder di Bangli," sebutnya. Gelar pahlawan nasional ini nanti tentu akan menjadi kembanggaan masyarakat Bangli. Selain itu menjadi spirit generasi muda untuk mengisi pembangunan di Kabupaten Bangli.
Untuk diketahui Pahlawan Kapten Mudita berasal dari Puri Kilian Bangli. Kapten Mudita dilahirkan pada tahun 1924. Ia merupakan figur yang amat cakap dalam menyusun perang gerilya. Lantaran kecakapannya dalam perang gerilya, Komandan Perang Gerilya I Gusti Ngurah Rai mengangkat Kapten Mudita sebagai Koordinator Wilayah Pertempuran Bali Timur yang meliputi wilayah Bangli, Gianyar, Klungkung, dan Karangasem. 7 pol, esa
Komentar