Low Season, Kunjungan Wisatawan ke Serangan Turun
Kunjungan Wisatawan Diyakini Meningkat Memasuki Nataru
Jika biasanya kunjungan rata-rata mencapai sekitar 3.000 per hari, belakangan hanya separuhnya.
DENPASAR, NusaBali
Kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan domestik (wisdom) ke kawasan wisata Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan turun pada periode low season saat ini. Kunjungan diyakini akan kembali pulih memasuki masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) atau mulai minggu ketiga Desember 2024.
“Ya, sekarang karena faktor low season kunjungan rata-rata berkurang,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Serangan I Wayan Sutarja Putra, Senin (25/11).
Jika biasanya kunjungan rata-rata mencapai sekitar 3.000 per hari, belakangan hanya separuhnya. “Kurang lebih 1.500 wisatawan, baik domestik dan wisman,” ungap Sutrja.
Dikatakan, periode low season saat ini merupakan siklus rutin tahunan dari pariwisata Bali. Kunjungan wisatawan, akan pulih dan meningkat seiring liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Optimis nanti akan meningkat lagi,” kata dia.
Disampaikan potensi pariwisata di Serangan, bisa dikatagorikan dalam beberapa sektor, yakni wisata budaya, bahari, kuliner dan wisata edukasi. Di antaranya ada pura bersejarah yakni Pura Sakenan untuk wisata budaya. Kemudian aktivitas wisata tirta, memancing kegiatan bahari lainnya untuk wisata bahari. Yang trending adalah kuliner sea food khas Serangan katagori wisata kuliner. Termasuk rujak kuah pindang rumput laut di dalamnya. Kemudian edukasi tentang alam pesisir khususnya edukasi tentang pelestarian penyu di Turtle Conservation and Education Centre (TCEC).
Terkait perkembangan trend ke depan, Sutarja mengatakan komponen pariwisata, baik Pokdarwis dan kalangan UMKM harus melakukan peningkatan kapasitas. Di antaranya penekanan kembali Sapta Pesona; Aman, Tertib, Bersih, Sejuk , Indah, Ramah dan Kenangan. “Belum lama ini ada pelatihan peningkatan kapasitas SDM dari Diparda Kota Denpasar. Tujuannya mengingatkan kembali tujuh Sapta Pesona, sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman, tertarik sehingga tetap berkesan di Bali,” katanya.
Tak kalah penting, lanjutnya, adalah penerapan digitalisasi, baik untuk promosi dan transaksi. “Karena trendnya sudah demikian. Jadi cepat dan transparans dalam transaksi juga penting untuk promosi. Contohnya pelaku UMKM di sektor kuliner harus mulai menerapkan digitalisasi,” imbuh Sutarja.
Untuk diketahui, tak hanya jadi tujuan kunjungan wisatawan, Serangan juga merupakan salah satu spot penyeberangan bagi wisatawan yang berwisata ke perairan Lembongan, Nusa Penida dan juga Gili Terawangan, Lombok Utara (NTB). Wisatawan kebanyakan wisman menyeberang dengan menaiki fast boat yang melayani penyeberangan di Pelabuhan Sira Angen, Serangan. Ada puluhan unit boat yang disiapkan untuk mengangkut wisatawan ke dua tujuan tersebut. 7 k17
Komentar