Sandrina Malakiano Rilis Album ‘Air’ di Hari Ulang Tahun
GIANYAR, NusaBali - Mantan jurnalis Sandrina Malakiano merilis album musik tepat di hari ulang tahunnya yang ke-53, di Ubud, Gianyar, Minggu (24/11).
Album bertajuk ‘Air’ menggambarkan perjalanan hidup penuh liku perempuan yang menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Bali ini. Melalui 8 lagu yang ditulis oleh para musisi papan atas Indonesia, Sandrina mengajak kita untuk menyelami kedalaman kisah hidupnya yang penuh inspirasi, sekaligus sebagai apresiasi atas kekuatan begitu banyak perempuan di Indonesia.
Terinspirasi oleh pengalaman hidupnya sendiri dan pengamatan terhadap dinamika kehidupan perempuan di sekitarnya, Sandrina menyusun perjalanan emosional yang terasa nyata dalam setiap lagu. Di balik senyumnya yang hangat, ada cerita-cerita yang dalam, cerita tentang perjuangan, kegigihan, cinta, dan harapan. “Saya mengenang masa-masa sulit yang pernah saya alami, sekaligus belajar dari kisah para perempuan lainnya. Album ini adalah bentuk rasa terima kasih saya kepada mereka yang terus berjuang meski dunia tak selalu berpihak pada mereka,” ujar Sandrina.
Proses kelahiran Air dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Air adalah hasil kolaborasi Sandrina dengan para penulis lagu terbaik di Indonesia. Iga Massardi membuka album dengan lagu Bon Voyage. Menunggu Tenang dari Endah Widiastuti menyuguhkan keindahan dalam kesabaran dan harapan, sementara Yolo, lagu indie pop ceria karya Ian J Stevenson, mengajak kita menikmati hidup sepenuhnya.
Realitas, karya Dadang Pranoto, menggambarkan tantangan sehari-hari yang sering kita hadapi. Dalam Baiknya Hidup, Dewiq menghadirkan refleksi betapa kehidupan adalah baik. Ya dan amin. Moving On, karya Kai Mata, bercerita tentang melepaskan masa lalu dan melangkah maju dengan semangat baru. Fajar, ditulis oleh Robi Navicula, menjadi ide untuk awal yang baru, sedangkan Mother dari Rizal Abdul Hadi merupakan penghormatan yang mendalam untuk para ibu dan peran mereka yang tak tergantikan.
Setiap lagu dalam album Air memiliki ciri khas dan nuansa berbeda, mencerminkan beragam genre dari ballad, indie rock, indie pop, hingga glam rock. Kombinasi ini memberikan pengalaman mendengarkan yang dinamis dan berwarna. Bagi Sandrina, Air adalah lebih dari sekadar kumpulan lagu. Album ini adalah surat cinta bagi para perempuan yang merasa lelah dan tertekan oleh ekspektasi sosial, yang sering kali kehilangan suara mereka di tengah hiruk-pikuk kehidupan. Dari ibu yang harus terus tegar, hingga remaja perempuan yang sedang mencari jati diri, lagu-lagu dalam Air diharapkan bisa menjadi penguat semangat dan pengingat bahwa mereka tidak sendiri.
“Perempuan adalah sosok yang tak hanya kuat, tapi juga spesial. Album ini saya persembahkan kepada semua perempuan yang mungkin merasa sedang terhimpit. Semoga setiap lagu bisa menjadi teman dalam perjalanan mereka, membantu mereka untuk tetap melangkah maju,” ujar ibu tiga anak. 7 ad
Komentar