Hujan Deras Selama Enam Jam Landa Sebagian Besar Wilayah Kabupaten Buleleng
Banjir Genangi Puluhan Rumah di Kampung Anyar
Selain sejumlah lokasi tergenang banjir, BPBD Buleleng juga menangani pohon-pohon tumbang yang menghambat akses jalan di sejumlah titik di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Buleleng, Jumat (29/11) siang hingga sore hari kemarin. Hujan deras selama enam jam ini pun berdampak. Air merendam puluhan rumah warga di Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng hingga setinggi pinggang orang dewasa. Bencana pohon tumbang juga terjadi di sejumlah titik, namun tidak menyebabkan kerusakan parah.
Salah satu korban terdampak banjir Putu Sunartini menjelaskan banjir terjadi karena air kali mumbul meluap karena debit air sangat besar. Rumah Sunartini yang kebetulan ada di bibir sungai dan posisinya lebih rendah menjadi tempat penampungan luapan air. Air bah itu juga mengalir ke rumah-rumah warga yang ada di gang-gang sempit. “Tadi pas kejadian saya sedang bekerja tidak ada di rumah, suami saja di rumah. Air meluap sekitar jam 3 sore. Air langsung masuk sampai ke kamar tadi setinggi pinggang,” ucap Sunartini.
Menurutnya istri dari Made Suarsana ini, rumah yang ditempatinya itu sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. “Sudah langganan setiap musim hujan deras, air kali meluap langsung kena. Dulu isi tembok penyengker, tapi jebol juga kena luapan air,” imbuh Sunartini. Kepala Lingkungan (Kaling) Kampung Anyar Selatan Putu Bagiasa yang ditemui di lokasi mengatakan banjir akibat luapan Kali Mumbul berdampak pada rumah puluhan warga di bantaran kali. Terparah menimpa warga di RT 2 dan RT 4. Bagiasa juga membenarkan jika banjir selalu melanda kawasan itu karena dekat dengan aliran Kali Mumbul dan posisi rumah warga lebih rendah.
Salah satu gang sempit yang tergenang air. –LILIK
Skala banjir yang terjadi tahun ini sudah mulai berkurang jika dibandingkan banjir-banjir di tahun-tahun sebelumnya. “Sejak dibuat sodetan di depan itu volume air sudah terpecah. Tadi karena lambat buka pintu dam di utara sehingga airnya meluap,” terang Bagiasa. Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng terpilih Gede Supriatna juga terlihat di lokasi memantau banjir. Mantan Ketua DPRD Buleleng ini mengakui persoalan banjir di wilayah perkotaan khususnya Kelurahan Kampung Anyar masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar untuk dicarikan solusi pemerintah.
“Ini perlu kajian mendalam. Kita harus tahu dulu sumber airnya dari mana saja. Menurut penuturan warga kali ini adalah muara banyak saluran air di wilayah kota. Saluran zaman Belanda yang katanya dalam dan ada cerukan, cuman sekarang ada pendangkalan di tengah pemukiman padat penduduk, sehingga benar-benar ini harus dipikirkan seperti apa penyelesaiannya,” ungkap Supriatna. Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan sampai petang kemarin masih dilakukan pendataan bencana dampak hujan deras.
BPBD Buleleng menangani pohon-pohon tumbang terlebih dahulu yang menghambat akses jalan. Seperti pohon tumbang di Jalan Imam Bonjol, Jalan Pramuka, Kelurahan Penarukan hingga di Rumah Jabatan Bupati Buleleng. “Kami tadi terjunkan 21 personel gabungan selain TRC (Tim Reaksi Cepat) kami di BPBD juga dibantu Dinas Lingkungan Hidup mengangkut batang kayu, Dinas PUTR juga membersihkan drainase yang tersumbat sampah,” kata Ariadi. Dia menyebut rata-rata air yang meluap ke jalan raya terjadi karena sumbatan sampah. Namun Ariadi mengklaim banjir sudah surut dalam waktu satu jam setelah dilakukan penanganan drainase. 7 k23
1
Komentar