nusabali

Misteri di Balik Megah Pura Penataran Desa Nangka

Tempat Kalangan Pejabat Nunas Restu

  • www.nusabali.com-misteri-di-balik-megah-pura-penataran-desa-nangka

AMLAPURA, NusaBali - Pura Penataran, di Banjar/Desa Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, selalu menyimpan misteri.

Salah satu yang terkenal, pura ini banyak didatangan pegawai yang ingin mendapatkan jabatan tertentu, tak terkecuali jabatan bupati.

Sebagai pembuktian, kisah itu berawal saat Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, menjabat periode 2016-2021, restunya dari Pura Penataran tersebut.

Awalnya tahun 2015, Gusti Mas Sumatri suntuk melakukan persembahyangan di Pura Penataran saat itu Pura Penataran hanya ada palinggih Padmasana saja. Belum ada bale gong, bale pawedaan, bale selonding, candi gelung dan tembok panyengker.

Tetapi Gusti Mas Sumatri bersama sang suami I Gusti Made Tusan, suntuk melakukan persembahyangan, berjanji jika mampu memenangkan jabatan Bupati Karangasem sanggup membangun Pura Penataran, hingga menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Lebih khusus lagi di saat mlasti ke Segara Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem sepanjang 9 kilometer, membentangkan lantaran (kain kapan) di sepanjang jalan raya.

Berkah itu menjadi kenyataan saat Pilkada Karangasem 2015, Gusti Mas Sumatri menang, dan dilantik 21 Februari 2016. 

Setahun menjabat, tahun 2017, terjadi erupsi Gunung Agung, sedangkan lokasi Pura Penataran di lereng Gunung Agung yang merupakan stana Ida Bhatara Giri Tohlangkir. Walau hujan abu terus berjatuhan, sejak September 2017, pembangunan Pura Penataran berjalan terus, sesuai janji niskala. Padahal lokasinya di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III, merupakan radius paling berbahaya.

Bertindak sebagai Ketua Panitia I Gusti Made Tusan, di tengah warga masyarakat di Desa Adat Nangka semuanya mengungsi, dan wilayah itu tanpa penduduk, tetapi pembangunan Pura Penataran tetap berjalan, walau tukang bangunan merasa waswas, sambil membangun pura sambil nonton erupsi Gunung Agung ditandai memuntahkan hujan abu.

Menjelang September 2018, pembangunan tuntas, dilanjutkan menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging, puncaknya Purnama Kapat, tahun 2018. Seluruh tahapan Karya Mamungkah lan Nubung Daging berjalan lancar, ini baru pertama kali membangun pura sambil menyiapkan tahapan Karya Mamungkah lan Nubung Daging.

Janji niskala keluarga Gusti Mas Sumatri terpenuhi, sehingga beban psikologis tidak ada lagi. Biaya pembangunan itu, hanya sebagian dibantu Pemkab Karangasem selebihnya mengandalkan dana punia.

Tibalah saatnya, Pilkada Karangasem 2020, kembali Gusti Mas Sumatri mencalonkan diri. Saat itu Gusti Mas Sumatri lupa, matur piuning dan mohon restu, di Pura Penataran. Hasilnya, kurang beruntung karena dikalahkan Bupati I Gede Dana.

Padahal posisinya sebagai incumbent sepertinya tidak sulit mempertahankan jabatannya yang kedua kalinya. Apalagi telah banyak berbuat untuk masyarakat. 

Kali ini kembali Pilkada Karangasem digelar, puncaknya 27 November 2024.

Gusti Mas Sumatri bersama sang suami I Gusti Made Tusan kembali gencar muspa di Pura Penataran Desa Adat Nangka. Mengingat sang anak I Gusti Putu Parwata maju sebagai calon Bupati Karangasem, berpasangan dengan Pandu Prapanca Lagosa.

Nyaris setiap Purnama, melakukan persembahyangan dengan janji kembali ngaturang ayah, dan melanjutkan pembangunan sebelumnya. Ternyata hasil Pilkada Karangasem di luar dugaan, mampu meraih dukungan 52,89 persen atau 145.176 suara, mengungguli pasangan incumbent I Gede Dana  dan I Nengah Swadi dengan 33,20 persen atau 91.121 suara dan pasangan I Wayan Kari Subali dan I Ketut Putra Ismaya dengan 13,91 persen atau 38.191 suara.

“Memang betul di Pura Penataran itu, tempat mohon berkah. Buktinya saat istri saya (I Gusti Ayu Mas Sumatri) mohon berkah, diberkati jadi Bupati Karangasem,” kata I Gusti Made Tusan mantan Ketua Panitia Pembangunan Pura Penataran, di kediamannya Jalan Jeruk Amlapura, Sabtu (30/11).

Hanya saja, untuk mempertahankan jabatan kedua kalinya, katanya, Gusti Mas Sumatri, tidak hadir saat matur piuning, sehingga kurang beruntung memperpanjang jabatan. “Kali ini tidak ingin kegagalan itu terulang, makanya anak saya sukses merebut jabatan Bupati Karangasem di tahun 2024 ini,” jelasnya.7k16
 
Foto: Pura Penataran di Banjar/Desa Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem tempat mohon berkah jabatan Bupati Karangasem. 

Komentar