Pasikian Yowana Denpasar Sukses Gelar Parade Ngelawar
DENPASAR, NusaBali.com – Pasikian Yowana Kota Denpasar sukses menggelar kegiatan Parade Ngelawar yang melibatkan seluruh desa dan kelurahan di Kota Denpasar. Acara ini berlangsung pada Sabtu (23/11/2024) di kawasan Lapangan I Gusti Ngurah Agung (Lapangan Puputan), tepatnya di area depan Pura Jagatnatha, dan diikuti oleh 43 tim peserta.
Anak Agung Made Hartayana, selaku Manggala Pasikian Yowana Kota Denpasar, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk pelestarian budaya Bali di tengah kesibukan masyarakat urban.
“Kegiatan parade ngelawar ini melibatkan 43 peserta dari desa dan kelurahan di Denpasar. Selain itu, kami juga menggelar acara makan bersama setelah prosesi parade selesai. Harapannya, tradisi ngelawar ini tetap ajeg dan lestari, apalagi sekarang jarang ada yang mau ngelawar karena kesibukan,” ujarnya.
Dalam parade ini, setiap peserta menyajikan dua jenis lawar, yakni lawar babi dan lawar ayam, lengkap dengan menu sampingan seperti sate dan jukut ares.
Pelibatan Generasi Muda
Perwakilan peserta dari Kecamatan Denpasar Timur, I Nyoman Nuada, yang juga Lurah Kesiman, menyatakan bahwa tim dari Kelurahan Kesiman diwakili oleh ST Banjar Kebonkuri Lukluk Kesiman. Tim ini sebelumnya menjadi juara pertama dalam lomba yang diadakan oleh Karang Taruna Kelurahan Kesiman.
“Setiap tim menyiapkan 30 porsi lawar untuk menyambut peserta nyenuk pada piodalan di Pura Jagatnatha. Tim kami terdiri dari enam orang yang semuanya anggota ST,” jelasnya.
Nuada juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memperkenalkan tradisi ngelawar kepada generasi muda. “Kegiatan ini sangat kami sambut baik, karena banyak anak muda yang tidak lagi memahami makna dan arti dari ngelawar. Harapan saya, tradisi ini bisa terus dilestarikan dan dikemas lebih baik ke depannya agar tidak punah,” tambahnya.
Wujud Kebersamaan dan Pelestarian Budaya
Parade ngelawar ini sekaligus menjadi bagian dari persiapan nyanggra semeton nyenuk dari pura-pura desa menuju Pura Jagatnatha, menekankan pentingnya kebersamaan dan nilai gotong royong dalam masyarakat Bali.
“Melalui acara ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan membangun kepedulian terhadap tradisi, terutama di kalangan generasi muda,” tutup Anak Agung Made Hartayana.
Dengan semangat pelestarian budaya, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin mempererat hubungan antarwarga sekaligus menjaga warisan tradisi Bali di tengah arus modernisasi. *m03
1
Komentar