Hujan Deras Picu Pohon Tumbang, Longsor, dan Banjir
TABANAN, NusaBali - Curah hujan tinggi mengguyur Kabupaten Tabanan, Minggu (1/12), memicu sejumlah bencana alam di beberapa wilayah. Pohon tumbang di Desa Belalang, Tanah longsor di Jatiluwih, dan banjir melanda Banjar Anyar dilaporkan dan ditangani Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan dalam kurun waktu sehari.
Kejadian pertama terjadi di Banjar Pacung, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, pukul 03.00 Wita. Sebuah pohon besar tumbang dan menimpa Beji Pura Pole Kembar, menyebabkan kerusakan parah dengan estimasi kerugian mencapai Rp 60 juta. Laporan diterima oleh BPBD sejak Jumat (29/11), namun evakuasi baru bisa dilakukan pada Minggu pagi akibat cuaca buruk dan medan yang sulit.
“Kami langsung menurunkan TRC Regu 4 untuk mengevakuasi material pohon yang menimpa pura. Penanganan akan dilanjutkan pagi hari karena kondisi medan yang cukup sulit,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Tabanan Nyoman Srinada Giri.
Bencana kedua berupa tanah longsor terjadi di Banjar Uma Kayu, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, pada pukul 01.00 Wita. Longsoran tanah menutupi setengah badan jalan, sehingga menghambat akses warga. BPBD menerima laporan dari Kasi Trantib Kecamatan Penebel pada pukul 09.00 Wita. “TRC Regu 4 segera dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor. Dengan bantuan warga dan aparat desa, jalan akhirnya bisa dilalui kembali pada pukul 15.00 Wita,” jelas Srinada Giri.
Bencana ketiga, banjir juga dilaporkan terjadi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, sekitar pukul 07.00 Wita. Hujan deras menyebabkan air menggenangi salah satu rumah warga. BPBD langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan penanganan. “Dalam waktu dua jam, genangan berhasil disurutkan tanpa ada korban jiwa,” tambahnya.
Srinada Giri menekankan bahwa kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada selama musim penghujan. “Kami mengimbau warga untuk segera melaporkan kejadian serupa agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana,” tandasnya.
Selain itu, Srinada Giri mengatakan wilayah rawan bencana seperti Pupuan dan Penebel menjadi perhatian khusus BPBD Tabanan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat desa untuk mitigasi dan antisipasi bencana. “Kami meminta camat dan perbekel untuk mengarahkan warga agar menjauh dari lokasi rawan longsor, terutama saat hujan deras, guna meminimalkan risiko korban,” jelasnya. 7cr79
1
Komentar