PDIP Klaim Menang di 14 Pilgub, 247 Kabupaten/Kota
Hasto Sampaikan Terima Kasih ke Rakyat
JAKARTA, NusaBali - PDI Perjuangan (PDIP) sukses memenangkan 14 Pilkada tingkat provinsi (Pilgub) dan 247 Pilkada Kabupaten/Kota. Atas hasil ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, civil society, kaum pergerakan pro-demokrasi yang masih menjaga akal sehat dan menegakkan kebenaran di dalam menjaga demokrasi di Indonesia.
Hasto juga menyampaikan terima kasih atas dukungan rakyat kepada PDI Perjuangan pada Pilkada serentak tahun 2024. Apalagi, kata Hasto, ada pihak-pihak yang berupaya untuk menenggelamkan PDIP dalam Pemilu maupun Pilkada.
Hal itu disampaikan Hasto saat konferensi pers terkait Pilkada serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (1/12). Turut mendampingi Hasto, di antaranya Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus dan Ronny Talapessy, Jubir Partai Aryo Seno Bagaskoro dan Chico Hakim serta Kepala Badan Saksi Pusat Nasional (BSPN) Hendra Gunawan.
“Kami sungguh mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada PDI Perjuangan, karena di tengah-tengah upaya menenggelamkan PDI Perjuangan oleh Bapak Jokowi beserta keluarganya, ternyata dukungan rakyat semakin masif,” kata Hasto. Di tengah upaya menenggelamkan PDIP, Hasto pun merinci sejumlah daerah yang mendapat dukungan rakyat dan berhasil menang Pilkada.
Di tingkat Provinsi, PDIP berhasil memenangi 14 Provinsi atau setara 38 persen dari total seluruh provinsi se-Indonesia. Adapun, Provinsi yang dimenangi oleh PDIP, yakni Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Barat.
Sedangkan di tingkat Kabupaten/Kota, Partai berlambang banteng moncong putih ini berhasil menang di 247 Kabupaten/Kota atau 48 persen dari total kabupaten/kota se-Indonesia. Berdasarkan rinciannya, ada 9 kader PDIP dari 14 Provinsi yang berhasil dimenangi di Pilkada 2024. Lalu, ada 162 kader PDIP dari 247 Kabupaten/Kota yang berhasil dimenangi oleh partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini. “Proses pelembagaan partai terus menerus dilakukan, sehingga PDI Perjuangan tercatat sebagai partai yang mampu menempatkan kader-kader partainya menjadi pemimpin di seluruh wilayah, di tengah-tengah berbagai tekanan, berbagai gempuran ternyata suara rakyat, suara Tuhan tetap bekerja dengan sebaik-baik,” jelas Hasto.
Sementara Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus merepons soal anggapan bahwa Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi menjadi ‘kandang banteng’ atau lumbung suara bagi PDIP di Pemilu dan Pilkada 2024. Deddy pun mengulas perolehan suara cagub-cawagub Jateng yang diusung oleh PDIP, Adhika Perkasa - Hendrar Prihadi. Dimana, Andika-Hendi disebut-sebut berhasil memperoleh suara kurang lebih 40 persen. Sementara, perolehan suara PDIP pada Pemilu legislatif berkisar 25,6 persen.
Deddy mengatakan bahwa suara final akan ditentukan saat pengumuman nanti. Namun, kalaupun benar raihannya cuma 40-an persen, tetap saja itu lebih besar dari raihan saat pemilu legislatif. “Jadi artinya pemilih Banteng masih tetap setia dengan PDIP karena angkanya hampir 2 kali lipat pemilu legislatif,” kata Deddy saat sesi tanya jawab dengan wartawan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu kemarin.
“Itu adalah bukti bahwa Jateng masih menjadi rumah bagi kaum marhaen,” tegas Deddy. Anggota Komisi II DPR RI ini iuga mengulas perolehan suara PDIP pada tingkat Kabupaten/Kota pada Pilkada 2024. Adapun, PDIP berhasil menang di 19 Kabupeten/Kota dari 35 Kabupetan/Kota yang ada di Jawa Tengah. Angka itu, kata Deddy, bukti bahwa masih ada kader dan pemilih PDIP yang setiap meski di tengah upaya intimidasi dan pengerahan partai coklat atau polisi di Pilkada. “Jadi kami terima kasih pada warga Jateng terbukti bahwa kepercayaan terhadap PDIP masih tetap tinggi,” terang Deddy.
Sementara, Deddy juga mengingatkan soal kemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng. Dia meminta agar tak berbangga diri. Sebab, sesungguhnya yang menang adalah pihak lain. Deddy pun tak mengungkap pihak lain tersebut. “Kalau soal gubernur, saya susah bilang yang menang jangan bangga, karena sesungguhnya bukan dia yang menang tapi yang lain,” jelas Deddy. 7 k23
Komentar